Baca Juga: Promo Pelek dan Ban Rp 19 Jutaan Untuk Pajero Sport dan Fortuner
Sistem MIVEC model 4B1 ini bekerja secara kontinu dan optimal mengontrol valve timing dan valve lift pada intake dan exhaust valve sehingga sesuai dengan putaran mesin.
Model ini menghasilkan performa mesin yang tinggi serta efisiensi bahan bakar juga lebih meningkat dari sebelumnya.
Kerja sistemnya secara terus-menerus mengendalikan intake cam dan exhaust cam secara independen.
Selain itu, sistem ini juga dapat mengontrol katup sehingga lebih tepat sesuai dengan RPM dan beban engine menjadi pada sistem intake-nya saja.
Baca Juga: Pernah Jadi Brand Ambassador Xpander, Begini Komentar Mitsubishi Terkait Kasus Dwi Sasono
Setelahnya, Mitsubishi Motors kemudian mengembangkan mesin MIVEC Twin-Scroll Turbo Engine (4B11).
Mesin ini memiliki keunggulan dengan peningkatan respons lebih tinggi dibandingkan dengan model 4G63 konvensional.
Output maksimum dari mesin 4B11 adalah 300 dk pada 6,500rpm, dan torsi maksimumnya mencapai 422 Nm di 3,500rpm.
Mitsubishi Motors merancangnya untuk menghasilkan torsi yang tinggi di rentang kecepatan yang lebih rendah.
Baca Juga: Tersandung Kasus Narkoba, Artis Dwi Sasono Sempat Jadi Bintang Iklan Mitsubishi Xpander
Mesin jenis ini dapat mencapai performa tenaga yang mumpuni, termasuk perbaikan gear ratio pada drive train.
Fitur terbesar dari mesin ini adalah menggunakan blok silinder die-cast aluminium yang memungkinkan pengurangan bobot mesin itu sendiri sebesar 12,5kg, jika dibandingkan dengan blok silinder besi konvensional.
Pada jenis ini Mitsubishi Motors juga mengubah tata letak sisi intake dan exhaust.
Dimana letak sisi intake berada di depan bodi, sementara sisi exhaust berada di belakang.
Baca Juga: Mitsubishi L300 Muatan Minyak Terbakar di Jalan Tol, Diduga Karena Pecah Ban, Supir dan Kernet Melarikan Diri
Karena perubahan ini, maka tidak perlu lagi menempatkan pipa exhaust di bawah mesin.
Sehingga posisi mesin dapat turun 10 mm dibandingkan dengan model konvensional.