Pokoknya repot banget, deh. Apalagi pas kena macet, suara mesin meraung-raung karena sering ngegas. Harus terampil, kalau sampai mati kan malu banget, tuh.
Settingan balap Estilo ini turut ditopang ubahan suspensi. Karakter bantingan suspensi diset keras. Bahkan di aspal lumayan mulus sekalipun, gundukan kecil saja bikin mobil ajrut-ajrutan.
Biarpun suspensi coilover shock JS Racing bisa disetel kekerasannya, tetap saja tergolong kaku dan tidak nyaman buat perjalanan jauh.
Tetapi apa yang terjadi begitu melintas di jalan lumayan panjang dan sepi...? Putaran bawah mesin memang loyo. Namun begitu lewat 4.000 rpm, tarikan langsung cepat. Redline pun gampang diraih.
Ya, itulah efek memangkas bobot flywheel dari 7 jadi 4,5 kg. Asyiknya, suspensi keras tadi mampu mengimbangi pergerakan mobil saat digeber pada kecepatan tinggi.
Nah, sekarang bayangkan memacu Estilo ini di sirkuit Sentul. Semua ketidaknyamanan tadi akan langsung terbayar begitu menapak aspal mulus trek balap.
Nuansa di kabin juga enggak luput dari ubahan yang kental dengan nuansa balap.
Pengemudi disuguhkan jok bucket Bride Zeta-R, satu-satunya kursi di dalam kabin Estilo ini lengkap dengan sabuk pengaman seatbelt.
Selain itu terpasang indikator water temperature dan oil temperature plus tuas transmisi yang dilengkapi bandul untuk mempercepat perpindahan gigi.
Sisanya, kabin belakang sengaja dilucuti untuk mereduksi bobot dan diganti pemasangan satu set roll cage. Mantap!