Ratusan Ribu Pemudik Motor Lolos ke Jawa Tengah, Tujuan ke Brebes Mendominasi

Wisnu Andebar - Selasa, 26 Mei 2020 | 18:37 WIB

Para kendaraan pemudik yang melintas di Jalur Pantura Indramayu saat diminta putar balik oleh polisi, Senin (27/4/2020). (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Meskipun mudik dilarang, namun masih banyak warga yang nekat untuk mencapai kampung halamannya.

Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Jawa Tengah, sejak 26 Maret 2020 hingga 23 Mei 2020, sebanyak 643.243 pemudik diperkirakan telah memasuki wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Dari total 643.243 pemudik itu, sebanyak 406.920 orang atau 63 persen menggunakan moda angkutan jalan raya.

Kemudian menyusul kereta api 176.749 orang atau 28 persen, lalu pesawat udara 52.275 orang atau 8 persen dan kapal laut 7.299 orang atau satu persen.

Baca Juga: Antisipasi Pemudik yang Curi-curi Kesempatan, Penyekatan di Perbatasan Kota Semarang Diperketat, Banyak yang Ketangkep dan Ngeles Pakai Alasan Ini

Jumlah pemudik ke wilayah Jawa Tengah hingga saat ini cenderung meningkat mencapai 897.713 orang, dan terus naik jumlahnya.

Puncaknya terjadi pada 21 Mei 2020, ada 2.206 pemudik masuk ke Jawa Tengah.

Di samping itu, pemudik yang datang ke Jawa Tengah menggunakan transportasi umum (bus, kereta, pesawat udara dan kapal laut) cenderung menurun drastis sejak penetapan larangan mudik pada 24 April 2020.

Jawa Tengah merupakan tujuan pemudik paling tinggi, jika dibandingkan data pemudik ke Jawa Tengah tahun lalu sebanyak 5,6 juta orang, maka sudah sekitar 14 persen yang mudik ke Jawa Tengah hingga 23 Mei 2020.

Baca Juga: Jubir untuk Covid-19 Minta Pemudik Jangan Kembali ke Jakarta Dulu, Ini Alasannya

Sementara itu yang menjadi lokasi paling banyak menjadi tujuan pemudik, yaitu Kabupaten Brebes 103.516 orang, Kabupaten Pemalang 97.009 orang, Kabupaten Banyumas 73.468 orang, Kabupaten Cilacap 65.738 orang, Kabupaten Tegal 60.228 orang dan Kabupaten Wonogiri 56.333 orang.

Pengamat Transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengatakan, bepergian menggunakan motor tetap mendominasi para pemudik.

Menurutnya, pelanggaran kapasitas orang menggunakan sepeda motor di masa pandemi Covid-19 masih kerap terjadi, potensi bahaya virus Corona masuk ke desa cukup besar.

"Oleh sebab itu, benteng terakhir untuk mengawasi pemudik itu adalah Ketua RT tempat tujuan pemudik," kata Djoko dalam keterangan resmi yang diterima GridOto.com, Selasa (26/5/2020).

Baca Juga: Ratusan Travel Gelap Berhasil Dicegat, Gagal Angkut 2.900 Lebih Pemudik, Mobil Malah Disita

Lebih lanjut ia menjelaskan, pemudik ini didominasi kelompok masyarakat yang bekerja di sektor informal berpenghasilan harian.

Tabungan semakin menipis, sementara tempat mata pencaharian belum menunjukkan aktivitas nyata.

Alasan pemudik yang datang ke Jawa Tengah sebesar 897.713 orang, terbanyak karena usaha sepi, yakni 399.812 orang (45 persen).

Berikutnya, alasan lain-lain 263.459 orang (29 persen), dan alasan pemutusan hubungan kerja (PHK) 234.442 orang (26 persen).

Baca Juga: Pemandangan Langka, Kawasan Gentong Tasikmalaya Kosong Melompong di Libur Lebaran

Djoko menambahkan, Aparat Kepolisian RI sudah semaksimal mungkin melakukan penyekatan di jalan raya untuk mencegah warga yang mudik menggunakan kendaraan bermotor.

Namun, ikhtiar warga untuk memaksa mudik menggunakan sepeda motor memang tidak dapat dibendung melalui jalan-jalan tikus. Tidak taat aturan dan tidak membawa surat keterangan sehat.

"Upaya pemerintah untuk mencegah warga Jabodetabek tidak melakukan mudik mengalami kegagalan," imbuhnya.

Selain keterbatasan personil untuk melakukan pencegahan, tingkat kesadaran masyarakat masih sangat rendah terhadap bahaya penyeberan virus Corona ini.

Baca Juga: Larangan Mudik Masih Berlaku, Begini Situasi Ruas Tol Cipali Sumberjaya Majalengka Pada H-1 Lebaran

Dampak mudik yang dipaksakan oleh sebagian warga yang kurang memahami kesehatan dirinya, keluarganya dan lingkungannya, bisa jadi potensi terjadi penyebaran virus Corona ke daerah.

"Harapan kita bersama, semoga penyebaran virus Corona tidak banyak beralih ke daerah," pungkasnya.