"Penggunaan shampo mobil yang mengandung asam atau terlalu basa bisa merusak lapisan coating," buka Robby Handana, Technical Advisor System X Ceramic Protection di Cakung, Jakarta Timur.
"Karena kalau terlalu asam bisa mengikis permukaan yg udah di coating dan bisa menghilangkan sifat hydropobhic/daun talas," tambahnya.
Sedangkan bila shampo mobil kandungannya terlalu basa maka bisa menghilangkan sifat adhesiv antara lapisan keramik dengan clearcoat atau pernis cat mobil.
Baca Juga: Teknologi Ozone dari Sierra Glow Bikin Kabin Mobil Bebas Virus
2. Air Hujan
Sering kali banyak pemilik mobil yang membiarkan mobilnya atau tidak dibersihkan setelah diguyur hujan.
Padahal perlakuan ini sangat bisa merusak lapisan coating.
"Air hujan sekarang sudah hujan asam bukan hujan seperti dulu lagi, Terus kalau cuci mobil ditambah lagi dari air PDAM yanag mengandung kaporit dan bahan kimia lainnya," sebutnya.
"Bila saat mobil diguyur hujan dan tidak dibersihkan dalam waktu 6 jam maka akan mudah muncul water spot," sebutnya lagi.
Water spot akan mudah muncul di sekitar kap mesin karena panas mesin membuat air mendidih dan menghasilkan water spot.
Baca Juga: Alasan Bahan Coating Bodi Mobil di Indonesia Beda dengan Luar Negeri
3. Kerusakan Eksternal
Kerusakan coating bodi mobil lainnya adalah faktor tekanan atau kerusakan eksternal.
Karena coating merupakan lapisan yang diberikan diatas permukaan cat mobil bawaan maka bila ada tekanan atau impact bisa membuat lapisan tersebut rusak.
"Yang perlu diingat itu adalah lapisan coating bukan untuk melindungi bodi mobil dari benturan, maka saat terjadi benturan yang menyebabkan tekanan berlebih pada bodi mobil maka lapisan coating akan rusak," bebernya.
Coating dengan kekuatan pengujian karbon graphite 9H tapi kena goresan atau kena impact melebihi kekuatan yg bisa di tahan pasti akan merusak coating itu sendiri.
Jadi hindari dari goresan keras dan benturan kalau tidak mau lapisan coating rusak.