Eric menambahkan, kawasan Asia-Pasifik (APAC) akan menjadi kawasan terdepan dalam mengadopsi teknologi 5G.
Pasalnya GlobalData memprediksi bahwa Asia-Pasifik (APAC) akan menjadi yang terdepan dalam hal adopsi teknologi 5G dengan jumlah pelanggan mencapai 1,14 miliar.
Terhitung 65 persen dari langganan 5G global pada 2024, yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap berbagai segmen seperti IoT dan otomotif.
Meskipun terkesan aneh, Huawei sebenarnya sudah tidak asing bekerjasama dengan industri otomotif dunia.
Baca Juga: Yamaha Buat Kendaraan Otonom Yang Siap Bikin Kaget Penumpang! Mau Coba? Di Sini Tempatnya
Pada April 2020 kemarin, perusahaan teknologi asal China tersebut meluncurkan modul fast-charging DC “Huawei HiCharger” untuk mobil listrik.
Bahkan, dalam setahun bekalangan ini banyak perusahaan otomotif internasional yang juga telah menggunakan produk 5G dari Huawei.
Baik itu untuk mendukung kapabilitas self-driving, jaringan cerdas, dan layanan informasi mereka.
Secara bertahap, inovasi-inovasi tersebut diharapkan bisa mengedukasi masyarakat dalam memahami keunggulan dari pemanfaatan teknologi 5G di kendaraan.
Baca Juga: Wanita-wanita Ini Buat Mobil Otonom Jadi Taksi Online Uber. Mau Coba?
Lantas, apakah ke depannya Huawei akan mencoba membuat sendiri mobil berteknologi 5G? Eric pun dengan tegas menjawab ‘tidak’.
"Huawei tidak membuat mobil, tapi kami berencana untuk mampu menjadi penyedia komponen mobil berorientasi digital beserta komponen-komponen canggihnya," pungkasnya.