Ia menceritakan, meskipun bulan puasa, selama adanya pandemi ini jumlah pelanggan yang datang turun sampai 75 persen.
"Kalau hari biasa yang servis saja paling enggak sehari 12 mobil. Sekarang paling cuma tiga atau empat," katanya.
Bahkan Winarto bercerita pernah satu hari bengkelnya tak ada satu orang pun kendaraan yang masuk untuk servis.
Karena pemasukan turun, ia pun mengakali dengan adanya pemotongan upah karyawan.
"Di sini kan bayarannya harian. Jadi mau enggak mau kami potong gaji karyawan. Bagaimana lagi, enggak ada yang masuk. Lagian daripada mereka enggak ada pemasukan sama sekali kan mending berkurang, tapi tetap ada," katanya.
Ia pun berharap agar pandemi ini cepat berakhir agar semuanya menjadi normal kembali.