Ia pun menyebut alasan lainnya, “Tentu saja ada hal-hal yang dapat Anda bandingkan, tetapi perbedaannya terlalu besar dan tidak terlihat seperti simulator milik pabrik (markas tim)."
“Dan bahkan dari simulator itu, langkah menuju kenyataan (kondisi di trek sesungguhnya) sangat besar,” ungkap Kevin Magnussen kepada BT Denmark.
Baca Juga: Jadi Pelampiasan Banyak Pembalap Selama ‘Libur’ Pandemi Covid-19, Apa Sih Sim Racing Itu?
Kevin bilang beberapa kali datang ke markas tim, duduk di simulator pabrik selama beberapa jam.
“Ayah saya memiliki simulator di ruang tamunya dan terkadang kami saling berlomba, tetapi hanya untuk bersenang-senang, karena saya tidak pernah benar-benar menyukainya,” sebutnya.
Namun ia mengaku bukannya tidak peduli, tapi lebih suka balapan di luar ruangan.
“Ketika saya kembali ke Denmark, saya akan mulai main gokart lagi. Menurut saya itu jauh lebih baik daripada simulator dan saya pikir itu jauh lebih menyenangkan diriku sendiri,” tutur anak mantan pembalap F1 Jan Magnussen.