"Bukan hanya pedagangnya saja, tapi pekerja sektor yang terlibat dalam bisnis mobil ini kan banyak. Misalnya biro jasa, tukang poles, bengkel, kemudian tukang aksesori mobilnya, tukang bersih-bersih itu kan sangat banyak yang kena," papar Herjanto lagi.
"Tapi ya bagaimana, SK Gubernurnya di luar 11 item kok," tuturnya.
Belum lagi instruksi pemerintah terkait larangan mudik, yang juga diakuinya memukul pendapatan pengusaha mobil bekas.
Baca Juga: Mobil Bekas Toyota Innova Diesel Banyak Diburu, Harga Pasaran Masih Setinggi Ini
Kendati tidak menjabarkan secara rinci, namun Herjanto meyakini potensi melonjaknya pendapatan yang biasa diraup selama bulan ramadan ini pun menguap.
"Ngomongnya susah ya, dibilang rugi juga belum tentu rugi. Tapi yang pasti kan opportunity-nya yang hilang," ungkap Herjanto.
"Sekarang kan mustinya penjualan kami lagi banyak-banyaknya menjelang lebaran, tapi karena adanya pandemi Covid-19 ini ditambah larang mudik otomatis orang enggak ada yang beli mobil," tutupnya.