GridOto.com - Pada Operasi Ketupat 2020 yang digelar oleh Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) bersama jajaran Dinas Perhubungan dan instansi terkait lain membuahkan hasil.
Gelaran Operasi Ketupat 2020 ini sekaligus sebagai bentuk penjagaan daerah perbatasan guna mengantisipasi kedatangan pemudik.
Hal tersebut dilakukan setelah pemerintah mengeluarkan larangan mudik bagi masyarakat sejak 24 April 2020 lalu.
Sehubungan dengan hal itu, Dirlantas Polda DIY telah melakukan penyekatan pada tiga wilayah perbatasan, yakni di Tempel, Sleman (Prambanan) serta di Kulon Progo.
Baca Juga: Mahfud MD: Bukan Cuma Jakarta, Larangan Mudik Berlaku di Seluruh Indonesia!
Dilansir GridOto dari TribunJogja.com, dalam kegiatan ini, polisi dan aparat yang bertugas telah memberlakukan aturan yang ketat terhadap pengendara yang masuk ke wilayah DIY.
Pengemudi mesti mengikuti aturan protokol Covid-19, dan bagi mereka yang ngeyel tidak mematuhi aturan maka dilarang memasuki wilayah setempat.
Selain itu, pengendara yang diduga berada dalam kondisi kurang sehat semisal suhu tubuh tinggi dan menunjukkan gejala indikasi Covid-19 akan dirujuk ke rumah sakit.
Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol I Made Agus mengatakan, mengaku pihaknya telah melarang sekitar 97 kendaraan yang akan melintas ke wilayah setempat pada hari kedua pelaksanaan Operasi Ketupat 2020, pada Sabtu (25/04/2020).
"Kendaran yang diimbau untuk putar balik tersebut tidak sesuai dengan protokol yang diberlakukan pihak berwenang dalam memasuki wilayah DIY," jelasnya.
Sementara, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY, Hantoro mengklaim bahwa hampir seluruh angkutan bus dari dan akan menuju ke DIY telah berhenti beroperasi.
Selain mengikuti anjuran dari pemerintah dalam menyetop penyebaran Covid-19, pemberhentian operasional bus ini juga dampak dari tutupnya berbagai sektor terutama pariwisata.
Hantoro menjelaskan jika semua bus yang menuju DIY memang sudah berhenti, kecuali yang dari Surabaya.
"Tinggal yang dari Surabaya, itupun dari homebase nya sana. Kalau bus pariwisata kita sudah total stop sejak 16 Maret 2020 lalu, sedangkan untuk bus AKAP, AKDP dan taksi secara bertahap akan berhenti operasi," jelasnya.
Ia menjelaskan memang bus-bus tersebut secara tidak langsung dipaksa berhenti operasi sejak adanya Covid-19, karena kalaupun beroperasi juga tidak ada penumpang.
Pada masa normal bus di DIY baik itu ke Jakarta, Semarang, maupun, Cirebon bisa beroperasi dengan total 70 keberangkatan setiap harinya.
"Tidak hanya bus yang beroperasi di siang hari saja namun bus malam juga berhenti. Kita berharap pandemi ini bisa segera berlalu dan teman-teman bisa kembali bangkit," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Hari Kedua Operasi Ketupat 2020, Polda DIY Putar Balik 97 Kendaraan