Produsen Ban Terancam Gulung Tikar di Masa Pandemi Covid-19, Imbas Adanya PSBB?

Gayuh Satriyo Wibowo - Kamis, 23 April 2020 | 20:40 WIB

Ilustrasi ban mobil (Gayuh Satriyo Wibowo - )

GridOto.com - Adanya pandemi Covid-19 di Indonesia ternyata memiliki imbas yang besar terhadap pasar otomotif, termasuk ban.

Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menghindari penyebaran virus Corona bak bumerang yang menyerang balik ke arah pengusaha ban.

Melansir Kontan.co.id, Aziz Pane, Ketua Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI), berpendapat adanya PSBB membuat produksi hingga penjualan ban baik ritel maupun wholesale anjlok.

Menurutnya, pemerintah seharusnya bisa memperhitungkan pembatasan pada masa PSBB dengan lebih rapi.

Baca Juga: Produsen Ban Kingland Serius Garap Pasar Nasional

"Saat ini banyak toko dan bengkel ban tutup, padahal kebutuhan penggantian ban kendaraan juga tidak hilang," katanya, dilansir dari Kontan.co.id, Kamis (23/4).

Ia melanjutkan, sebaiknya pemerintah bisa mengatur agar masih ada beberapa toko atau bengkel yang tetap buka di titik tertentu untuk mengakomodir kebutuhan pasar.

Kontan.co.id/Widya Yuniatha
Aziz Pane, Ketua Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI)

Selain itu, pabrikan mobil dan motor produksinya berkurang karena untuk sementara menghentikan aktifitas produksinya.

Aziz mengatakan, seiring berkurangnya produksi kendaraan bermotor maka permintaan ban dari dari pabrikan kendaraan bermotor pun juga ikut menyusut.

Bahkan, beberapa pabrikan ban juga terancam gulung tikar dengan turunnya pasar seperti ini.

Menurutnya, untuk pabrikan kecil cashflow yang kian kering menyebabkan mereka hanya mampu bertahan dua sampai tiga bulan ke depan untuk survive.

Baca Juga: PSBB Jakarta Diperpanjang Hingga 22 Mei, Toyota Ikut Anjuran Pemerintah, Tapi Buka Beberapa Bengkel untuk Keadaan Darurat

Melihat satu tahun ini, APBI belum merinci proyeksi pertumbuhannya, namun diakui pasar masih berkontraksi.

Adanya janji pemerintah lewat relaksasi perpajakan sampai saat ini belum tampak realisasinya.

Sehingga banyak perusahaan mengupayakan berbagai cara untuk menjaga efisiensi di tengah situasi sulit ini.

Sebagai informasi, saat ini APBI mencatat ada sekitar 14 pabrik ban lokal dengan total kapasitas terpasang mencapai 85 juta unit per tahun.

Dengan diberlakukannya perpanjangan PSBB di DKI Jakarta, kira-kira gimana perkembangan bisnis produsen dan penjual ban di Tanah Air ke depannya ya?

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Industri Ban Terpukul Kebijakan Perpanjangan PSBB"