Bahkan, beberapa pabrikan ban juga terancam gulung tikar dengan turunnya pasar seperti ini.
Menurutnya, untuk pabrikan kecil cashflow yang kian kering menyebabkan mereka hanya mampu bertahan dua sampai tiga bulan ke depan untuk survive.
Melihat satu tahun ini, APBI belum merinci proyeksi pertumbuhannya, namun diakui pasar masih berkontraksi.
Adanya janji pemerintah lewat relaksasi perpajakan sampai saat ini belum tampak realisasinya.
Sehingga banyak perusahaan mengupayakan berbagai cara untuk menjaga efisiensi di tengah situasi sulit ini.
Sebagai informasi, saat ini APBI mencatat ada sekitar 14 pabrik ban lokal dengan total kapasitas terpasang mencapai 85 juta unit per tahun.
Dengan diberlakukannya perpanjangan PSBB di DKI Jakarta, kira-kira gimana perkembangan bisnis produsen dan penjual ban di Tanah Air ke depannya ya?
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Industri Ban Terpukul Kebijakan Perpanjangan PSBB"