Oh iya, selama 66 tahun formula WD-40 enggak berubah.
Sampai sekarang hanya orang-orang di WD-40 yang mengetahui bahan-bahan untuk membuat WD-40.
Sebab kalau dipatenkan, bahan-bahannya harus disertakan ke badan paten dan jadi diketahui banyak orang.
Tapi efek negatifnya enggak dipatenkan, WD-40 enggak bisa nuntut seandainya ada pihak yang bisa menduplikasikan formula mereka.
Makanya banyak produsen lain yang menebak-nebak dari apa WD-40 dibuat, sehingga bisa membuat produk tiruan dengan nama-nama ajaib yang terdiri dari 2 huruf dan 2 angka.
Lantas siapa sih yang membuat formula WD-40 ini.
Ternyata formula ini diciptakan oleh Iver Norman Lawson yang kemudian menjual formula ini ke Rocket Company pada tahun 1953 di angka $ 500 yang kalau mengikuti tingkat inflasi sekarang setara dengan $ 4.600 (Rp 71,2 jutaan / kurs $1 = Rp 15.491 - April 2020).
Kemudian, presiden Rocket Company yaitu Norman Larsen (yang meski namanya mirip tapi enggak ada hubungan sama sekali dengan Iver Norman Lawson) yang punya ide menjual cairan WD-40 dengan tabung aerosol jadi lebih praktis buat digunakan.
Suksesnya WD-40 saat diperkenalkan tahun 1953 bikin perusahaannya sampai ganti nama.
Itu karena WD-40 dari awal diperkenalkan diterima banget oleh pasaran.
Saat diperkenalkan, WD-40 jadi pilihan utama mekanik pesawat terbang buat membersihkan mesin Boeing 720 hingga McDonnell Douglas DC-8.
Awalnya perusahaan pembuatnya bernama Rocket Company dan sekarang dikenal sebagai WD-40 Company gara-gara kesuksesan satu produk saja.
Tapi meski namanya sudah WD-40 Company, perusahaan tersebut sampai sekarang juga memproduksi berbagai produk pembersih buat otomotif seperti contohnya chain lube.
Ya tetap saja sih, WD-40 alias 'formula pengganti air ke-40' ini yang jadi produk yang paling laris!