Baca Juga: Tidak Harus Mahal, Ini 3 Set Racing Wheel Terjangkau Untuk Menikmati Sim Racing
Irvan menjelaskan, murid di akademi tersebut akan diajarkan teknik-teknik dasar sekaligus mengasah kelihaian mereka dalam membalap.
“Misalnya, banyak pembalap yang ikut ISSOM pas udah agak tua dan belajar dasar-dasar balapan bukan secara formal namun secara otodidak,” contoh pria berkacamata itu.
Dengan akademi tersebut, mereka berharap dapat menghasilkan lebih banyak pembalap muda berkualitas karena teknik-teknik dasar membalap mereka sudah ‘ditempa’ lebih awal.
Ia menambahkan, simulator juga menjadi tempat yang lebih efektif untuk melatih para pembalap tadi.
Baca Juga: Mantan Pembalap F1 Rio Haryanto akan Balapan di Jepang, Gokart dan Simulator Jadi Alat Latihan
“Kalau di mobil asli kita harus tunggu si pembalap masuk pit terlebih dulu untuk memberikan arahan, tapi kalau di simulator kita bisa duduk di belakang dia sambil memberikan arahan,” imbuhnya.
Jika sudah lulus dari akademi tersebut, para pembalap akan bebas memilih jenjang karir mereka selanjutnya.
“Apakah mau jadi pembalap simulator saja atau jadi pembalap asli nantinya ya terserah dia,” kata Irvan.
“Tapi jika ingin menjadi pembalap asli, mereka akan bisa tampil baik karena tidak akan memulai dari nol,” pungkasnya.