Namun, temuan di lapangan masih ada satu hingga dua orang pengendara yang tidak jujur dengan mengaku hanya melewati daerah itu, bukan untuk tinggal.
Untuk mengatasi hal ini, Pemkot Padang Panjang telah membentuk tim rider yang akan mengikuti kendaraan yang keluar masuk kota.
"Ada rider yang mengawal pengendara yang masuk kota. Setiap posko ada 5 rider. Mobil-mobil yang mencurigakan yang sepertinya tidak jujur ketika pelaporan di posko, diminta diikuti. Kebanyakan terjadi dinihari," jelas Fadly Amran.
Baca Juga: Siap-siap, Rabu Depan Pemkot Bandung Akan Terapkan PSBB Pada Angkutan Umum dan Ojol
Untuk tim rider ini, Pemko Padang Panjang memberdayakan ojek setempat karena tukang ojek dinilai pendapatannya menurun saat Covid-19 mewabah.
"Sehari itu ada 15 rider per posko. Kita ada tiga posko, totalnya 45 orang di tiga posko tersebut. Insentifnya Rp50 ribu per satu shift," tutur Fadly Amran.
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Pemko Padang Panjang Libatkan Tukang Ojek Kawal Kendaraan Masuk Kota, Insentifnya Rp 50 Ribu,