Dengan desain moncong lebih panjang, pengendara jadi lebih leluasa bernafas seperti pakai helm open face namun bagian dagu maupun gigi saat terjadi benturan tetap aman.
Selain itu, helm trail juga tidak memakai visor, tapi menggunakan goggle atau kaca mata khusus. Oh iya jangan ketuker sama google, itu sih mesin pencarian!
Goggle dianggap lebih praktis dan lebih mudah dibersihkan ketika kotoran sudah menumpuk. Kamu tinggal lepas saja, bersihkan, lalu pakai lagi!
Kebayang kan kalau di medan berlumpur kamu pakai helm biasa yang bervisor, pasti bakal repot banget bersihinnya harus buka helm dulu, lalu lepas visor, bersihkan, pasang visor lagi, baru jalan lagi.
Selain moncongnya yang panjang, ciri khas dari helm motocross dan adventure adalah pet helm.
Pet helm adalah bagian panjang yang seperti topi di bagian atas helm.
Banyak anggapan pet atau peak helm motocross fungsinya melindungi kepala dari terpaan sinar matahari.
"Ya salah satunya itu, namun yang paling utama untuk melindungi goggle dari cipratan tanah dan kotoran saat riding," jelas Ario Sadewo dari X-Club Jakarta, spesialis riding gear motocross.
"Terutama saat mengendarai motor dengan ban tanah atau pacul, sekalipun sepatbornya besar namun cipratan tanah akan sering tersembur ke arah pengendara," tambah Ario.
Makanya saat pembalap motocross berada di belakang pembalap lain, biasanya posisi kepalanya agak menunduk sob!
"Ya, dengan kepala agak menunduk otomatis pet helm akan menahan gempuran tanah dari ban belakang motor di depannya," tukas Ario.
Oh iya sebagai penengah, ada juga helm supermoto yang bentuknya masih sama seperti helm motocross tapi sudah pakai visor.
Nah sekarang sudah jelas kan kenapa helm motocross dibikin begitu bentuknya? Bisa tidur nyenyak nih enggak kepikiran lagi, hehehe...