Kenapa Taktik Slipstream Bikin Pembalap MotoGP Geram? Begini Alasannya!

Rezki Alif Pambudi - Minggu, 12 April 2020 | 21:05 WIB

Slipstream di MotoGP (Rezki Alif Pambudi - )

Baca Juga: Jadi Pembalap Wanita di MotoE, Maria Herrera Suka Balapan Sejak Kecil

Saat latihan dan kualifikasi, pembalap berusaha mencatatkan catatan waktu lap yang terbaik.

Jika ada pembalap yang melakukan slipstream, tentu catatan waktunya akan lebih baik dibandingkan pembalap yang tidak melakukan slipstream.

Hal ini dianggap tidak adil, bahkan dianggap curang.

Jika slipstream ini terindikasi curang atau sengaja, biasanya race direction akan memberikan hukuman mulai dari yang ringan hingga yang berat.

Baca Juga: Ducati Geram Dengan Aksi Slipstream Marquez di MotoGP Italia. Apa Sih Arti Slipstream?

Pembalap yang dirugikan pun tidak segan melapor, agar pembalap yang melakukan slipstream mendapat hukuman.

Hukuman paling ringan adalah catatan waktu pembalap tidak akan dihitung.

Sementara hukuman yang paling berat bisa membuat pembalap mundur starting grid atau start dari posisi paling belakang, alias hasil kualifikasinya dianulir.

Meski begitu, tak jarang pula slipstream ini luput atau tidak dinyatakan melanggar aturan.

Makanya, banyak pembalap yang memilih membatalkan flying lap-nya alias tidak jadi ngebut ketika ada pembalap yang menguntitnya dari belakang.