Meski tidak ada pendataan bagi pemudik yang masuk Semarang via tol, pihaknya tetap melakukan upaya pencegahan di rest area.
Sejumlah protokol pemeriksaan bagi pengunjung pun dipersiapkan di seluruh rest area yang dikelola Jasamarga.
"Jadi, para pemudik jalur tol yang mampir ke rest area bakal diperiksa dan didata juga.Sejumlah tenant atau gerai di rest area pun sudah diminta untuk menerapkan kebijakan physical distancing," ujar Arie.
"Pengunjung harus jaga jarak. Masjid di rest area pun sudah kita berita tanda bagi para jamaah supaya tetap jaga jarak 1 meter," jelas Dirut.
Baca Juga: Insiden Nissan GT-R Buktikan Jalan Tol Bukan Arena Balap, Psikolog Jelaskan Pemicu Kebut-kebutan
Arie menambahkan, sebenarnya, pemberhentian untuk pengecekan kendaraan di jalur tol bakal berdampak pada antrian.
Menurutnya, hal tersebut tentu kontradiksi dengan penerapan physical distancing oleh pemerintah.
"Apalagi di gerbang tol rentan terjadi antrean. Jika ditambah ada pengecekan di tol, tentu antrean semakin panjang dan membuat kerumunan.Itu kontradiksi dengan physical distancing." jelas Arie.
"Lalu, itu pun jadi tidak sesuai dengan amanah UU 38 Tahun 2004 dan PP 15 Tahun 2005 tentang fungsi jalan tol untuk memperlancar arus mobilisasi dan distribusi orang, serta barang," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Arus Kendaraan di Jalan Tol ke Arah Semarang Turun Hingga 50 Persen