Dovizioso menganggap setiap individu memiliki nasibnya masing-masing, tidak terkecuali dengan pembalap yang memiliki masa keemasan.
"Sekarang, mungkin saya dikatakan sebagai pembalap besar. Tapi, saya terus belajar dari pembalap muda dan generasi berikutnya," jelas Dovizioso.
"Seperti Lorenzo Baldassarri dan Danilo Petrucci, dua talenta muda. Saya tak menempatkan diri saya sebagai guru, melainkan saling berbagi ilmu," imbuhnya.
Baca Juga: Tim Avintia Racing Merasa Terbantu dengan Bantuan Dana dari Dorna Sports
Mempelajari gaya balap pembalap muda diakui Dovizioso penting bagi rider veteran sepertinya untuk bisa memengaruhi persaingan di lintasan.
Valentino Rossi mampu beradaptasi di tiga era berbeda, dan ia masih kompetitif walau sudah berusia 41 tahun.
"Valentino melakukan itu. Rahasia balap dan keteladanannya jadi dasar anak didiknya. Tapi, Vale mengambil sesuatu dari mereka dan menjadikannya yang terbaik di trek," pungkas Dovizioso.