Mathias percaya bahwa dengan keterbatasan tekonologi listrik di beberapa sektor transportasi akan memacu pengembangan e-fuel.
Baca Juga: Gara-gara Covid-19, Volkswagen Baru Akan Buka Pabriknya di Jerman Pada 19 April 2020
"Kami akan memilih e-fuel. Jika melihat industri penerbangan, permintaan akan e-fuel sangatlah tinggi karena pesawat tidak akan menggunakan mesin listrik," kata Mathias.
Mathias mengungkapkan, pihaknya menetapkan target emisi CO2 dengan serius dan ingin menjadi percontohan brand lain, namun tidak berarti mereka akan meninggalkan mesin konvensional.
Kepala teknisi ini mengatakan bahwa VW berkomitmen untuk memperluas pilihan mesinnya hingga satu dekade berikutnya.
Tak hanya itu, VW juga akan memasarkan mesin berbahan bakar Compressed Natural Gas (CNG) di beberapa pasar.