GridOto.com - Skuter Vespa klasik yang bermesin 2-tak meski terkesan motor yang asyik buat riding santai ternyata punya sejarah di ajang Reli Dakar.
Tentu ini hal yang luar biasa karena jarang banget Vespa diajak main off-road, bahkan sampai masuk rute Reli Dakar yang sangat ekstrem.
Jangan dipandang sebelah mata, Sob... Dulu pada tahun 1980 ada kisah gila dari empat orang Perancis yang ikutan Reli Dakar pakai Vespa.
Pembalap tersebut adalah Yvan Tcherniavsky, Bernard Tcherniavsky, Bernard Neimer, dan Marc Simonot.
(Baca Juga: Intip Spesifikasi Honda CRF450 Rally yang Juarai Reli Dakar 2020, Bobot Kosongnya Setara CRF150L Doang!)
Vespa yang digunakan adalaj PX200S yang sudah menjadi berspesifikasi balap tersebut secara berurutan mendapatkan nomor start #5, #6, #7, dan #8.
Lucunya, tim ini justru diinisiasi oleh seorang manajer tim Honda di ajang tersebut yang bernama Jean Francois Piot.
Pastinya Vespa PX200S sudah dimodifikasi sedemikian rupa agar enggak kaleng-kaleng karena harus melahap sampai jarak sekitar 800 hingga 900 km untuk menuju ke stage selanjutnya.
Saat itu Reli Dakar masih menggunakan trek aslinya, menempuh jarak 10.000 kilometer ini dimulai dari kota Paris, Perancis hingga kota Dakar, Senegal.
Kasarnya, setiap hari Vespa-vespa itu harus menempuh jarak kurang lebih sama seperti berkendara dari Banten menuju Surabaya.
Beda dengan Banten ke Surabaya yang sudah jalan raya, banyak tempat beristirahat, kalau capek tinggal tidur, kalau makan tinggal makan, Reli Dakar ya lewat gurun pasir, Bro!
Banyak kasus pembalap yang mengalami kehilangan arah, terperosok, bahkan tak sedikit juga yang meninggal karena insiden di ajang ini.
Agar kuat disiksa, Vespa-Vespa ini mendapat modifikasi penunjang performa seperti tangki tambahan, suspensi, karet ban, airbox filter karburator, dan tentu saja tambahan stiker sponsor.
Siapa bilang kalau stiker sponsor enggak ngaruh ke performa, kalau enggak dapat sponsor kan enggak bakalan bisa tuh dapat dana buat modifikasi dan ikutan Reli Dakar, hehehe...
Pada 1 Januari 1980, empat pembalap “gila” ini berangkat dari garis start bersamaan dengan 211 buah pembalap lain dari kategori mobil, motor, dan truk.
Empat pembalap tersebut tidak sendiri, mereka didampingi oleh kru pendukung dengan menumpangi dua mobil berjenis Land Rover.
Kru pendukung bertugas membawa empat pembalap ke bivac (tempat istirahat) saat malam tiba serta melakukan reparasi apabila terjadi kerusakan.
Pada 23 Januari, Marc Simonot (#8) dan Bernard Tcherniavsky (#6) berhasil menggebrak garis finish ajang tersebut.
Dua orang ini berhasil melewati jarak sejauh 10.000 km dan melewati 7 negara dengan mengendari Vespa mereka.
Gokilnya, hanya ada 71 dari 211 pembalap yang ikutan Reli Dakar tahun itu yang berhasil mencapai garis finish.
Bila dibuat perbandingan berarti 50% pereli Vespa berhasil finish, sedangkan pengendara dari berbagai kategori lainnya hanya 39% saja yang mencapai garis finish.
Hal ini tentu saja menjadi sebuah sejarah, di mana sebuah kendaraan yang berbentuk skuter berhasil melalui beratnya ajang sekelas Reli Paris-Dakar.
Bayangkan saja skuter tersebut ikut melahap medan off-road yang sama untuk motor sekelas BMW GS, Honda XL dan juga Yamaha XT.
Namun tetap perlu diingat, Vespa bukan lah kendaraan yang dibuat untuk menghadapi medan berat seperti ajang Reli Paris-Dakar.
Terbukti hanya Vespa tunggangan Marc Simonot saja yang mencapai garis finish dengan kondisi digeber sendiri oleh si pembalap.
Sedangkan untuk Bernard Tcherniavsky beberapa kali mesin Vespa-nya mengalami ngadat saat di putaran final hingga akhirnya ditarik Land Rover hingga garis finish.
Lalu untuk salah satu Vespa yang gagal mencapai garis finish yaitu milik Bernard Neimer mengalami kerusakan parah di rangka.
Hmm... dipakai di Reli Dakar memang jadi ajang pembuktian kekuatan Vespa, pantes aja sampai sekarang pada panjang umur!