Kasarnya, setiap hari Vespa-vespa itu harus menempuh jarak kurang lebih sama seperti berkendara dari Banten menuju Surabaya.
Beda dengan Banten ke Surabaya yang sudah jalan raya, banyak tempat beristirahat, kalau capek tinggal tidur, kalau makan tinggal makan, Reli Dakar ya lewat gurun pasir, Bro!
Banyak kasus pembalap yang mengalami kehilangan arah, terperosok, bahkan tak sedikit juga yang meninggal karena insiden di ajang ini.
Agar kuat disiksa, Vespa-Vespa ini mendapat modifikasi penunjang performa seperti tangki tambahan, suspensi, karet ban, airbox filter karburator, dan tentu saja tambahan stiker sponsor.
Siapa bilang kalau stiker sponsor enggak ngaruh ke performa, kalau enggak dapat sponsor kan enggak bakalan bisa tuh dapat dana buat modifikasi dan ikutan Reli Dakar, hehehe...
Pada 1 Januari 1980, empat pembalap “gila” ini berangkat dari garis start bersamaan dengan 211 buah pembalap lain dari kategori mobil, motor, dan truk.
Empat pembalap tersebut tidak sendiri, mereka didampingi oleh kru pendukung dengan menumpangi dua mobil berjenis Land Rover.
Kru pendukung bertugas membawa empat pembalap ke bivac (tempat istirahat) saat malam tiba serta melakukan reparasi apabila terjadi kerusakan.