"Baru enam desa yang sudah ditetapkan, kurang delapan desa lagi. Itu untuk Jogja-Solo," tuturnya.
Galih berpendapat dengan molornya proses konsultasi publik ini berimbas pada rampungnya pengerjaan Tol Yogyakarta-Solo secara keseluruhan.
Pengerjaan fisik tol sepanjang 93,14 Kilometer ini direncanakan akan dimulai akhir 2020.
Namun karena efek berantai dari molornya salah satu proses karena virus Corona, maka pengerjaan fisik tol akan ikut mundur.
"Tentu akan mundur semuanya. Karena skema kami harusnya sesuai," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul "Dampak Virus Corona, Proyek Tol Jogja-Solo dipastikan Mundur"