GridOto.com - Penyebaran virus Corona ternyata berpengaruh terhadap proses pembangunan Tol Yogyakarta-Solo dan trancam molor.
Hal tersebut lantaran proses sosialisasi pembebasan lahan terhambat karena menghindari penyebaran virus Corona.
Dilansir dari Tribunjogja.com, Staf Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yogyakarta-Solo, Galih Alfandi mengatakan seharusnya setelah adanya sosialisasi pihak Kemen PUPR dapat melakukan konsultasi publik.
"Tahap konsultasi publik ini merupakan kesepakatan bahwa lahan warga tidak bermasalah dan warga mengizinkan lahannya bisa digunakan sebagai jalan tol," ujar Galih, Rabu (25/3).
(Baca Juga: MG ZS Punya Fitur Ciamik Di Kelasnya, Harga Pun Tak Sampai Rp 300 Juta)
Galih menambahkan, setelah sosialisasi lahan sebanyak 2.905 bidang ada proses konsultasi publik dan penetapan trase.
Targetnya proses tersebut rampung pada awal April.
"Akhirnya mau tidak mau harus diundur. Karena pertimbangan keselamatan akibat virus Corona," katanya.
Ia menjelaskan saat ini baru enam desa yang sudah melalui tahap konsultasi publik.
Keenam desa tersebut adalah Desa Bokoharjo, Solomartani, Tirtomartani, Tamanmartani, Tirtonadi, Tlogoadi, dan Purwomartani.
(Baca Juga: Alasan Motor MotoGP Mengaplikasi Kopling Kering, Bukan Kopling Basah)