Pertamina Ungkap Kemungkinan Turunnya Harga BBM di Tengah Melambungnya Dollar AS dan Virus Corona

Harun Rasyid - Selasa, 24 Maret 2020 | 11:05 WIB

Ilustrasi SPBU Pertamina dengan standar Pasti Prima. (Harun Rasyid - )

GridOto.com - PT Pertamina (Persero) akhirnya buka suara terkait dengan kemungkinan turunnya harga BBM, akibat anjloknya harga minyak dunia akhir-akhir ini.

Dari pantauan GridOto.com, harga minyak dunia Brent Crude US$ 28,08 per-barrelnya, sementara minyak WTI berada di angka US$ 24,45 per-barrel pada hari ini (24/3/) pukul 10.35 WIB.

Sementara dengan adanya wabah Covid-19, atau virus Corona, menyebabkan turunnya permintaan minyak untuk aktivitas bisnis, perjalanan, atau kehidupan sehari-hari.

Fajriyah Usman, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) mengatakan, pihaknya selalu mengikuti kebijakan dari Kementerian ESDM dalam penyesuaian harga BBM.

(Baca Juga: Bensin Habis Tapi Malas Keluar Rumah, Pertamina Siap Antar BBM, Segini Biayanya)

"Pada prinsipnya, Pertamina selaku operator akan menyesuaikan dengan peraturan pemerintah. Sampai saat ini harga BBM mengacu pada ketentuan dari Kementrian ESDM. Apabila nanti ada perubahan peraturan atau kebijakan, Pertamina akan menyesuaikan," kata Fajriyah, Selasa (24/3/2020).

Dalam Penyesuaian harga BBM, ada beberapa hal yang sedang Pertamina lakukan.

"Harga BBM ditentukan oleh banyak faktor, antara lain harga minyak dunia, nilai tukar rupiah terhadap dollar, inflasi dan lain sebagainya," kata Fajriyah kepada GridOto.com.

"Untuk perhitungan harga jual BBM non Subsidi dan subsidi ditetapkan Pertamina dalam periodik bulanan dengan mempertimbangkan salah satunya adalah perkembangan harga minyak dan harga BBM di pasaran," tambahnya lagi.

(Baca Juga: Begini Cara Suzuki Baleno MT Bisa Melaju 100 Km Lebih Hanya Dengan 5 Liter BBM)

Fajriyah menyebut, Pertamina akan mengacu pada kebijakan dan ketentuan Kementerian ESDM dalam hal penyesuaian harga BBM non subsidi, sedangkan harga BBM subsidi adalah kewenangan pemerintah untuk penetapan harga jualnya.

Mengingat nilai tukar Rupiah yang semakin melemah terhadap US (Amerika Serikat) Dollar, yaitu berada di angka Rp 16.380 per-Dollar-nya, Pertamina masih belum mau menurunkan harga BBM non subsidinya.

"Kami juga terus memantau pergerakan harga minyak dunia dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar sebagai faktor utama yang menentukan harga BBM," terangnya.

Sebagai informasi, Pertamina telah melakukan penurunan harga BBM non subsidi seperti Pertamax atau Pertamax Turbo pada Februari lalu.

(Baca Juga: Cegah Penularan Corona, Kemenhub Batalkan Semua Mudik Gratis Lebaran)

Berikut harga jual BBM non subsidi Pertamina di SPBU saat ini :

-Pertamax Turbo ( RON 98) Rp.9.850/liter
-Pertamax (RON 92) Rp.9.000/liter
-Pertalite (RON 90) Rp.7.650/liter
-Pertamina Dex Rp.10.200/liter
-Dexlite Rp.9.500/liter