Adapun isi contingency plan tersebut antara lain, sistem WFH (Work From Home) bagi karyawan yang menggunakan transportasi publik atau berusia lebih dari 50 tahun.
Kemudian, karyawan dalam kondisi hamil atau menyusui, serta status pemulihan kesehatan khusus bagi karyawan yang rentan terhadap penurunan imunitas.
“Manajemen telah menginstruksikan kepada Project Manager untuk melakukan pembagian kerja di proyek/ruas/cabang tol dengan pembagian shift, membatasi waktu kerja, dan menghindari pekerjaan lembur,” ungkap Fauzan.
Selain itu, aksi cepat tanggap pun akan dilakukan oleh masing-masing proyek jika terdapat pekerja yang terinfeksi positif virus Corona.
(Baca Juga: Jangan Takut Kehabisan BBM, Pertamina Siapkan SPBU Berjalan di Tol Trans Sumatera)
Pekerja harus berkoordinasi dengan tim krisis divisi yang dipantau langsung oleh manajemen Hutama Karya di kantor pusat.
Tak hanya itu, perusahaan juga telah menyusun berbagai skenario terkait respon jika terjadi penyebaran virus corona di lokasi proyek dengan memastikan adanya alternatif solusi jika langkah yang ada saat ini tidak dapat menjalankan bisnisnya akibat virus Corona.
Fauzan menegaskan, kebijakan ini dipastikan tidak menghambat proses pembangunan proyek JTTS.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hutama Karya Pastikan Pembangunan Tol Trans Sumatera Jalan Terus