GridOto.com - Seperti yang kita ketahui, persaingan antar pembalap MotoGP saat ini sangatlah ketat.
Enggak cuma skill, pembalap juga dituntut punya fisik yang prima dengan melakukan latihan olahraga fisik pada umumnya.
Selain latihan, pembalap MotoGP punya pola makan khusus untuk menjaga fisiknya agar selalu prima saat balapan.
Mengingat berat badan memiliki peran penting, sebagai penentu hasil adaptasi pembalap dengan motornya.
(Baca Juga: Jonathan Rea Bingung Kenapa Kawasaki Minta Wild Card MotoGP)
Pembalap jangkung dengan berat berlebih cenderung lebih sulit beradaptasi di atas motor, jika dibandingkan pembalap yang postur tubuhnya lebih proporsional atau bahkan yang lebih mungil seperti mantan pembalap MotoGP, Dani Pedrosa.
Banyak yang penasaran, bagaimana sih pola makan para pembalap terutama saat weekend balapan?
Pembalap KTM, Pol Espargaro, beberkan jawabannya.
Menurutnya, makanan tidak sehat harus dihindari, terutama makanan siap saji (junk food) dengan saus, bahan olahan serta lemak yang tidak sehat.
(Baca Juga: Muncul Rumor Tim McLaren Tertarik Datangkan Sebastian Vettel di F1 2021)
"Yang paling simpel, tidak boleh ada saus. Bukan makanan olahan dan makanan alami. Jika aku makan omelet, telurnya harus organik. Aku makan banyak ikan tapi sedikit daging merah," kata Pol Espargaro dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
"Aku suka pasta dan ada banyak tipe pasta berbeda. Aku memanggang rotiku sendiri di rumah, itu menyenangkan. Aku memanggang dengan banyak macam gandum dan bahan lainnya," jelas Espargaro.
Meski begitu Espargaro mengungkapkan, bahwa kondisi fisik setiap pembalap berbeda-beda.
Tentu berpengaruh terhadap pola makannya yang juga beda, dengan batasan-batasan tertentu.
(Baca Juga: Pol Espargaro Masuk 8 Besar di Tes MotoGP Sepang, KTM Mulai Tebar Ancaman)
"Sangat penting bagi kami untuk tahu kondisi tubuh. Kami punya banyak dokter bagus. Kami bisa tes darah untuk tahu mana yang boleh dan tidak boleh dimakan," tegas pembalap asal Spanyol ini.
"Insting memberimu ide, tapi ilmu sains ini akan menolongmu," imbuhnya.
Pembalap berusia 28 tahun ini juga mengungkapkan, suplemen khusus, minuman berenergi dan kafein paling dibutuhkan di hari Sabtu, dimana jadwalnya padat dan panjang.
Untuk balapan di hari Minggu, Espargaro mengaku tidak perlu suplemen atau pasokan eksta energi lainnya, yang penting menjaga pola makan, idealnya.
(Baca Juga: Jadwal MotoGP 2020 Mundur, Bos Ducati Sebut Honda dan Marc Marquez Paling Diuntungkan)
Sebelum tampil ngebut di atas trek, ia selalu sarapan lebih awal setiap harinya.
"Aku tidak makan banyak setelah bangun pagi, karena warm-up dimulai pukul 09.30 pagi. Aku harus benar-benar bangun lebih pagi dari yang dilakukan pada saat tidak balapan," sambung Pol.
Sedangkan untuk minum, ia melakukannya hampir setiap saat untuk menjaga tubuhnya agar tidak dehidrasi.
Terutama saat balapan dengan kondisi cuaca yang sangat panas.
(Baca Juga: Promotor F1 Belanda Berharap Bisa Gelar Balapan Sesuai Jadwal)
"Aku biasanya minum banyak, terutama Minggu. Aku minum dan minum sampai aku pergi ke toilet. Air mengalir di seluruh tubuhku. Aku bahkan banyak minum juga di kondisi dingin sekalipun, yang penting tidak kehausan," imbuhnya.
"Selama 40 menit sebelum mulai siap-siap, aku berhenti minum atau aku malah keluar trek untuk ke toilet," jelasnya.
Pembalap asal Spanyol ini juga mengaku, banyak pembalap lain yang terlihat pergi ke toilet sebelum balapan dimulai.
"Mungkin ada perasaan gugup dan tubuhmu ingin mengeluarkan sesuatu. Di hari Minggu biasanya akan jarang melihatku di toilet. Kadang aku membawa minuman di punuk wearpack-ku untuk membawa lebih banyak air," jelasnya.
(Baca Juga: Tak Disangka, Inilah Pembalap yang Diinginkan Pol Espargaro Buat Gantikan Johann Zarco)
Setelah balapan, biasanya pembalap akan sangat lelah dan ingin mengisi energi yang sangat banyak.
"Tapi jika hasilnya bagus, aku bisa makan banyak. Aku sudah tidak makan banyak selama akhir pekan, jadi aku bisa menikmatinya lebih di Minggu. Tapi di sisi lain, jika hasil balapan buruk, perutku tertutup dan aku tidak mau makan 1-2 hari, lucu juga bagaimana tubuh ini bekerja," tegasnya.
Kalau saat jeda, khususnya dalam waktu yang lama misalnya akhir musim atau pertengahan musim, pola makan akan berubah drastis sob.
Pol mengaku sangat rindu dengan gula dan bahan makan lainnya, karena tidak banyak menikmatinya saat balapan.
(Baca Juga: KTM Lebih Baik Dari Sebelumnya, Pol Espargaro Tidak Merasa Puas)
Sehingga pada saat liburan ia akan memanfaatkannya untuk makan banyak.
"Sangat sulit menghindari pencuci mulut. Kadang saat musim dingin aku makan pisang panggang dengan banyak gula. Aku memang suka pencuci mulut sejak kecil," terang Espargaro lagi.
"Aku sulit menolak kue coklat yang tengahnya meleleh, dan juga Nutella yang tidak bisa kuhindari," tuntasnya.