Bobot dari Toyota 4A-GE blue top ini terbilang enteng buat mesin yang seluruhnya terbuat dari besi, tercatat 'hanya' 123 kg.
Generasi pertama 4A-GE juga punya sebutan 'bigport' karena lubang intake yang besar dan bikin performanya galak di putaran atas.
Namun dengan ukuran intake besar punya sisi negatif torsinya akan berkurang di putaran bawah, makanya Toyota memasang sistem T-VIS berupa katup kupu-kupu (butterfly valve) yang akan membuka pada putaran mesin 4.200 rpm.
Pada tahun 1987, generasi kedua mesin 4A-GE muncul dan diberi panggilan 'Red & Black Top' dan secara tampilan enggak jauh beda dengan seri pertama, hanya saja tenaga untuk versi Amerika Serikat naik jadi 115 dk.
Berlanjut ke generasi ketiga dari mesin Toyota 4A-GE yang menggunakan 16 klep muncul pada tahun 1988.
Mesin ini punya panggilan 'Red Top' karena memang tulisan pada mesinnya berwarna merah dan dianggap sebagai mesin tergalak dari varian 4A-GE 16 klep.
Hal ini dikarenakan Toyota mendongkrak tenaga mesin ini menjadi 123 dk (versi Amerika Serikat) dan 128 dk (versi di luar Amerika Serikat).
Salah satu penyebab naiknya tenaga mesin 4A-GE karena Toyota mengubah kompresi mesin ini yang di generasi sebelumnya hanya 9,4 : 1 menjadi 10,3 : 1.