(Baca Juga: Begini Cara Spul Menghasilkan Listrik Di Motor, Mirip Dinamo Tamiya!)
"Yang ini saja menghabiskan Rp 3 juta," kata Herman sambil menunjukkan Tamiya yang dimodifikasinya.
Hal senada juga diakui Billy, yang menurutnya untuk merakit Tamiya yang bagus membutuhkan modal besar.
Meski begitu, berapa pun biaya yang dihabiskan takkan terasa kalau Tamiya yang dimodifikasi seusai harapan.
"Lagi pula kalau rajin ikut balapan pengeluaran tersebut bisa tergantikan kalau jadi juara," kata Billy.
(Baca Juga: Mengenang RC Tamiya '80-an, Tampilan Toyota Hilux Ini Hampir Mirip Sama RC-nya!)
Begitu juga Oded (35) yang mengaku menghabiskan dana hingga jutaan rupiah untuk menyediakan part dan aksesori seperti charger baterai milikya.
Oded yang mengaku bermain Tamiya sejak 1995 kini menjadi spesialis baterai dan membuat rintangan di trek.
Sekarang, hobinya itu menjadi mata pencaharian dengan menawarkan jasa memodifikasi baterai dan membuat rintangan untuk trek.
Agung (36), pehobi Tamiya lainnya, mengaku mengenal Tamiya sejak kecil. Namun, katanya, mulai serius menggelutinya pada 2013. Agung memiliki keahlian sebagai perakit mobil dan racer.
Oded dan Agung mengaku sering mengikuti kejuaraan, termasuk kejuaraan nasional. Mereka juga mengaku pernah menjadi juara, namun saking seringnya, lupa tahunnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tamiya Tak Ada Matinya, Modifikasi Mobil-mobilan Ini Pun Seru dan Menghasilkan Uang