GridOto.com - Dua perusahaan asal Eropa telah menguji coba skema jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP). Bagaimana kabarnya dan ini komentar Indonesia Traffic Watch (ITW).
Selain banjir, kemacetan lalu lintas masih menjadi masalah yang harus diselesaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Salah satu cara yang digadang-gadang mampu menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta, yakni pembatasan kendaraan dengan skema jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP).
Dua perusahaan yang sudah ikut uji coba kala itu, perusahaan teknologi dan telekomukasi asal Swedia Kapsch dan Qfree asal Norwegia.
(Baca Juga: Hati-hati Melintasi Jalan Raya Porong-Sidoarjo, Jalanan Rusak Parah, Truk Saja Bisa Terperosok)
Pemasangan plang ERP dilakukan di Jalan Sudirman dan Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Hampir empat tahun berselang setelah pemasangan tersebut, lantas bagaimana kelanjutan proyek ERP Jakarta?
Menanggapi hal ini, Indonesia Traffic Watch (ITW) mengingatkan Pemprov DKI melakukan evaluasi secara komprehensif, sebelum melelang dan menerapkan sistem ERP , pada awal 2021 nanti.
Hal ini agar tidak memicu tudingan ERP atau jalan berbayar adalah proyek akal-akalan untuk mendulang retribusi dari masyarakat.
"Pemprov DKI harus memastikan kebijakan ERP akan memberikan manfaat dan keadilan bagi masyarakat. Serta berdampak signifikan pada upaya mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas)," kata Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan kepada GridOto.com, Selasa (3/3/2020).