GridOto.com - Pemanggilan kembali atau recall biasa digunakan pabrikan otomotif untuk memperbaiki suatu komponen yang dianggap bermasalah pada kendaraan yang telah dijualnya.
Seperti dilakukan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), yang belum lama ini mengumumkan recall untuk salah satu big skutik premiumnya yakni TMAX.
Melalui situs resminya, pabrikan dengan logo garpu tala ini menginformasikan kepada pengguna TMAX dengan nomor rangka JYASJ1450J0013801-JYASJ1450J0016880 untuk segera melakukan pergantian main stand, atau standar motornya di dealer Yamaha terdekat.
"Kami sudah mengumumkan ke publik untuk recall TMAX, sesuai dengan yang ada di situs kami, jadi ya kami menggundang konsumen TMAX yang nomor rangkanya tertera di situ untuk datang ke dealer melakukan pergantian," ujar Antonius Widiantoro, selaku Public Relation Manager YIMM saat dihubungi GridOto.com, Kamis (27/2/2020).
(Baca Juga: Yamaha Umumkan Recall untuk Big Skutik TMAX, Program Dimulai 2 Maret 2020)
Anton menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir atau takut dengan adanya recall produk (product recall) yang dilakukan oleh pabrikan otomotif Tanah Air.
Apalagi pemilik kendaraan sama sekali tidak dibebankan biaya pergantian komponennya, alias gratis.
"Justru ini merupakan timing yang bagus buat konsumen. Mungkin dia tidak sadar karena motornya baik-baik saja, tapi kan berdasarkan pengecekan di internal pabrikan ada masalah," papar Anton lagi.
"Sehingga ini merupakan hal yang positif bagi konsumen dan silahkan datang ke dealer untuk pergantian," tuturnya.
(Baca Juga: Persiapan Servis, Ini Harga Komponen Fast Moving Yamaha All New NMAX)
Ia pun menyayangkan, apabila recall produk ini kerap dipandang negatif bagi sebagian kalangan.
Padahal menurutnya, di luar negeri seperti Amerika Serikat dan Eropa, recall ini memiliki arti yang positif.
Karena menunjukkan tanggung jawab sebuah pabrikan, terhadap produk yang telah dipasarkannya ke konsumen.
"Nah, yang harus dibangun adalah image bahwa recall itu bukanlah suatu yang negatif, justru dari pabrikan ingin menjaga kualitas. Makanya konsumen enggak usah khawatir," terang Anton.
"Jadi kami enggak mau lah tutup-tutupin (terkait recall), kalau memang ada kendala dan itu harus diganti atau diperbaiki, ya itu menjadi kewajiban kami sebagai APM untuk memperbaiki dan menggantinya," tutupnya.