Selain itu, truk juga akan dipasang stiker khusus di depan yang menjadi tanda bahwa muatannya berlebihan.
Bahkan, sejumlah petugas juga tampak mengecek kondisi ban, kelengkapan surat-surat kendaraan, hingga mengukur panjang serta lebar dimensi truk menggunakan alat pengukur.
"Operasi setiap bulan yang kita gelar di ruas Semarang ABC dapat menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas setiap bulannya, karena tabrak belakang dan malfungsi rem hampir 25 persen dan mengurangi biaya perawatan jalan hingga per triwulan," terang Ferza.
(Baca Juga: Tilang Elektronik Sudah Berlaku di Jalan Tol, Bisa Buat Tindak Odol?)
Dikatakannya, jumlah kendaraan yang berhasil dijaring pada hari pertama sebanyak 124 kendaraan dan 21 kendaraan overload 50 hingga 100 persen dan mengeluarkan kendaraan tersebut dari ruas tol.
Sedangkan pada hari kedua sebanyak 85 kendaraan, 24 ditilang karena overload, 3 dikeluarkan dari jalan tol karena muatan over 100 persen , adapun terdapat 8 truk kena tilang karena over dimensi.
"Kita imbau kepada seluruh stakeholder pengguna jalan tol khususnya angkutan truk untuk dapat menaati aturan perundangan yang sudah ditentukan," ucapnya.
"Jaga batas minimum kecepatan di jalan tol, membawa muatan yang telah ditentukan demi keselamatan pengguna jalan lainnya," tegas Ferza.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Tekan Angka Kecelakaan dan Kerusakan Jalan di Tol, PT Jasamarga Rutinkan Razia Odol