GridOto.com - Mitsubishi Electric berupaya mengembangkan teknologi yang dapat membantu pengendara yang terinspirasi dari 'Omotenashi'.
Secara garis besar Omotenashi adalah budaya untuk melayani tamu sepenuh hati tanpa 'memperbudak' diri.
Hal tersebut yang menginspirasi mereka untuk mengembangkan konsep 'Mobility dor Better Future' dan diperkenalkan di Tokyo Motor Show 2019 lalu.
Mitsubishi Electric yakin, teknologi mutakhir saat ini tak hanya mampu menjaga keselamtan berkendara sehari-hari, dilansir dari Mitsubishielectric.com.
(Baca Juga: Hyundai Suntik Rp 22,7 Triliun Tunai Dan Rp 5,6 Triliun Aset Ke Aptiv Untuk Membuat Mobil Otonom)
Menurut mereka, teknologi zaman sekarang juga mampu membuat penumpang merasa ditunggu sang mobil.
Secara natural sistem ini melibatkan percakapan dengan Advanced Driving Assistance System (ADAS) yang menjadi basis kendaraan dengan kemampuan otonom tinggi.
Namun untuk menghindari resiko kecelakaan dan lain sebagainya, sebuah desain sistem kokpit mutakhir yang aman dan nyaman juga dibutuhkan.
Tak hanya dapat memonitor keadan sekitar tapi juga harus mampu berkomunikasi 'dari hati ke hati' dengan pengendara.
(Baca Juga: Truk Otonom Dites Buat Antar Surat di Amerika, Jarak Tempuhnya Capai 3.000 Km Lebih)
Maka dari itu muncullah Drive Monitoring System (DMS).
DMS adalah 'teman' dalam mobil yang terus mengawasi pengendara yang mana dapat menilai kondisi emosional dan fisiknya.
Sistem ini menggunakan kamera dengan presisi tinggi yang dapat menilai presentase tertutupnya mata pengendara, frekuensi berkedip, sampai arah pandang dari pengendara.
Dengan kemampuan seperti itu, sistem ini dapat mendeteksi jika pengendara mengantuk atau terdistraksi.
(Baca Juga: Toyota, GM, dan Ford Jalin Kerjasama Untuk Kendaraan Otonom)
Dengan kemampuan face recognition, DMS juga dapat menyelaraskan pengendara dengan mobil.
Seperti menyesuaikan posisi duduk hingga kaca spion mobil agar nyaman digunakan pengendara.
Pelayanan 'Omotenashi' ala Jepang seperti inilah yang menjadi acuan dari dibuatnya DMS.
Pada 2022 nanti Uni Eropa akan mengadaptasi regulasi semacam DMS ini untuk kendaraan otonom.
Hal tersebut lantaran untuk kendaraan otonom, tak hanya di luar mobil namun juga penting mengetahui situasi di dalam kabin.