Street Manners: Terpaksa Berkendara Saat Hujan Deras dan Angin Kencang? Waspadalah Akan Tiga Hal Ini!

Muhammad Rizqi Pradana - Selasa, 25 Februari 2020 | 09:00 WIB

Genangan air banjir terjadi setelah hujan lebat di berbagai wilayah di Indonesia (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Hujan deras kembali menyambangi Jakarta beberapa hari belakangan di penghujung bulan Februari tahun ini.

Bahkan tidak seperti di awal tahun, hujan yang turun kini seringkali disertai oleh angin kencang.

Ditambah banjir yang sangat cepat muncul dan surut ketika hujan lebat melanda, perjalanan sang pengendara mobil atau motor menjadi lebih berbahaya.

Sony Susmana selaku Training Director Safety Driving Consultant Indonesia (SDCI) ada tiga hal yang harus diwaspadai para pengguna jalan dalam keadaan tersebut.

(Baca Juga: Hujan Sejak Dinihari, Warga Perumahan Ciledug Indah 1 Ungsikan Kendaraan Membuat Jalan Macet)

Yang pertama adalah genangan air bahkan banjir yang ada di jalan yang mereka lewati.

“Bahaya karena kita tidak tahu kedalaman air berapa, karena di Indonesia airnya pasti keruh,” buka Sony kepada GridOto.com melalui sambungan telepon (2/1).

“Yang kedua adalah reklame dan pohon yang berpotensi roboh, karena angin yang kencang berpotensi membuat mereka roboh roboh,” lanjutnya.

Hal terakhir yang ia wanti dikhususkan untuk pengendara motor, yaitu agar mereka tetap siaga di atas motor mereka sendiri dalam keadaan angin kencang.

(Baca Juga: Banjir Lagi Say, Begini Cara Aman Melewati Banjir Pakai Mobil)

“Karena saat hujan ataupun masih gerimis itu ada crosswind dan lateral wind, dan keseimbangan motor akan terganggu kalau melaju dengan kecepatan di atas 40 km/jam,” jelas Sony.

Crosswind sendiri adalah angin yang melintas secara melintang dari satu sisi ke sisi lain, umumnya dari kiri ke kanan ataupun kanan ke kiri.

Sedangkan lateral wind adalah angin yang datang dengan berputar, berhembus secara paralel dengan tanah dari arah manapun.

(Baca Juga: Waspadai Angin Kencang Saat Riding di Musim Hujan, Ini yang Harus Dilakukan Biar Selamat)

Oleh karena itu, ia menyarankan untuk segera mengurangi kecepatan sekitar 10 sampai 15 kilometer per jam ketika hujan mulai turun.

“Kemudian waktu akselerasi dan deselerasi si pengendara harus secara halus dan perlahan-lahan untuk menghindari selip dan sebagainya,” jelas Sony.

“Dan kalau semakin parah, harus mencari tempat yang aman untuk berteduh, artinya bukan di bawah pohon, reklame, ataupun jembatan,” pungkasnya.