Jika dibiarkan kondisi ini akan menyebabkan keausan yang tidak merata.
Selain itu, tekanan ban yang terlalu keras juga mengurangi kenyamanan berkendara.
(Baca Juga: Tambal Ban Mobil Jenis Tip Top, Lebih Aman untuk Lubang Besar)
Sebaliknya, tekanan ban terlalu rendah juga merupakan kondisi yang sangat membahayakan.
Kondisi ini biasanya ditandai oleh keausan lebih banyak di bagian pinggir permukaan ban.
Saat mobil berjalan, potensi panas berlebih juga terbuka akibat gesekan yang lebih besar.
Kurangnya tekanan akan membuat kerja dinding ban menjadi lebih berat akibat defleksi berlebihan saat mobil berjalan.
Kondisi ini melemahkan konstruksi dinding ban dan bisa meyebabkan benang di dalamnya lama kelamaan putus.
(Baca Juga: Ganti Baru Ban Mobil Cuma 1 Bingung Dipasang di Mana? Ini Jawabannya)
Akibatnya ban benjol dan kekuatannya turun drastis.
Makin rendah tekanan ban dari seharusnya, semakin cepat pula ban jadi rusak.
Kombinasi dari panas berlebih dan lemahnya konstruksi dinding ban akibat tekanan yang kurang bisa mengakibatkan pecah ban secara tiba-tiba dan hal ini sangat berbahaya karena akan menyebabkan kecelakaan fatal.
Jangan percaya mitos yang meyebutkan ban perlu dikurangi tekanannya saat hujan karena pendapat itu tidak benar.
Ban yang kurang tekanan tak akan menapak sempurna karena bagian
tengahnya melengkung ke dalam.
Hal ini menyebabkan ban kesulitan membuang air ke samping, dan selanjutnya menyebabkan aquaplaning.