"Soalnya kalau motor standar atau bawaan pabrik kompresi mesin juga tidak terlalu tinggi, temperatur ruang bakar juga rendah," lanjutnya.
"Berbeda kalau motor yang sudah upgrade atau peruntukan balap, ia butuh busi dingin," lanjut Joanito.
"Kompresi mesin balap kan tinggi, bisa mencapai 13:1 atau lebih tinggi makanya ia perlu busi yang cepat membuang panas," bilangnya lagi.
"Kalau pakai busi panas maka busi terlalu panas dan pembakaran juga tidak sempurna," bilangnya lagi.
(Baca Juga: Awas Oli Motul Palsu! Begini Cara Gampang Untuk Menghindarinya)
"Begitu juga sebaliknya, kalau pakai busi dingin di motor standar juga tidak disarankan karena bisa bikin motor susah dihidupkan," lanjutnya.
Dalam menentukan busi panas atau dingin juga tidak sulit, yakni hanya dengan membaca kode angka yang tertera pada busi.
"Kalau di busi Brisk sendiri angka makin kecil maka menandakan busi tersebut semakin dingin," wanitnya.
Hal ini berbeda dengan merek busi lain dimana angka semakin besar maka busi tersebut semakin dingin.
(Baca Juga: Ini 5 Tahap Cat Ulang Body Motor Yang Bisa Dilakukan Sendiri)