Menurut Pratomo, pergerakan tanah dari atas lereng itu merupakan butiran tanah yang basah terkena air, hingga akhirnya turun ke area persawahan.
(Baca Juga: Imbas Longsor Km 118 Tol Cipularang, Truk Diminta Ambil Jalur Kanan)
"Itu secara teknis bukan longsor, itu hanya butiran tanah yang basah, turun atau jatuh gitu lah," ujar Pratomo.
Ia mengatakan, pengerjaan pertama yang dilakukan yakni pemasangan sheet pile atau tiang pancang agar badan jalan tak terganggu.
"Kemudian yang permanan, kita pasang counter weight dengan beberapa perkuatan di kaki lereng. Schedule pekerjaan 1 bulan," ujarnya saat ditemui di lokasi longsor.
Namun perbaikan lereng yang longsor itu, kata Pratomo, waktunya akan diatur agar tidak sampai mengganggu arus lalu lintas di Jalan Tol Cipularang arah Bandung menuju Jakarta.
"Di saat-saat kritis di weekend, terutama hari Minggu akan dihentikan pekerjaannya sehingga dua lajur tetap dapat digunakan, dan sebagai antisipasi kepadatan kita siapkan contraflow," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Perbaikan Lereng Tol Cipularang yang Longsor Ditargetkan 1 Bulan Tuntas