Dari Satu Pal, Lepas Baut, hingga Kimcil, Ini Istilah-istilah yang Kerap Dipakai di Balapan Liar

Dida Argadea - Senin, 17 Februari 2020 | 19:25 WIB

Ilustrasi balap liar (Dida Argadea - )

Kalah panjar/kalah porskot = pertarungan yang batal main, umumnya akibat trouble pada mesin dan dari pihak yang sudah ngasih uang panjar kepada lawannya, sehingga uang tidak bisa di kembalikan.

(Baca Juga: Lagi-lagi, Balap Liar Kena Razia di Blitar, 56 Motor 'Didorong' ke Polres)

Cabe-cabean/kimcil = ABG yang senang bermain dan bergaul dengan anak-anak racing (pelaku balap liar).

Cengli = Bermain fair.

Ngampar atau ampar-amparan/kapal-kapalan = Menandakan jarak menang motor cukup jauh dengan motor antara yang ada di depan dan yang di belakang.

Satu, dua atau tiga motor = Menandakan selisih jarak finis motor yang menang dan yang kalah. Dengan berpatokan pada ukuran panjang motor.

Kecot/geger = Rusuh, debat, berseteru akibat salah satu pihak yang tidak terima atas hasil balapan.

Nyeting = Seting mesin motor supaya pas saat balapan, biasanya joki yang nyeting didampingi mekaniknya.

Bebasan = Istilah yang digunakan untuk motor balap liar di atas 200cc.

Superman = Posisi balapan sambil tiduran, biasanya dilakukan oleh joki balap liar saat posisi top speed.

Joki = Pelaku balap atau rider balap liar.

Colong start = Lawan melesat duluan sebelum bendera berkibar.

Geberan = Start yang tidak ada hitungan atau aba-aba terlebih dahulu, hanya pakai feeling joki.

Sistem gandeng = Setang motor menempel dengan lawan, biasanya ini banyak djumpai di daerah Boyolali, Solo, Jogja, Sragen, Ngawi, dan sekitarnya.

Ngarambet = Melawan motor yang pasti kalah dengan motor kita.