GridOto.com - Industri otomotif di China semakin merosot akibat persebaran virus Corona (COVID-19).
Permintaan kendaraan roda empat pun seolah tenggelam dengan produksi pabrikan yang juga semakin anjlok.
Bahkan sejumlah automaker berukuran sedang menghadapi krisis modal, dilansir dari Globaltimes.cn.
Xu Haidong, Asisten Sekretaris Jenderal China Association of Automobile Manufacturers (CAAM), asosiasi pabrikan mobil di China memprediksi penjualan produk otomotif di pasar China bakal terjun pada kuartal pertama 2020 akibat persebaran virus Corona.
(Baca Juga: Dampak Virus Corona, Pabrik Mitsubishi di China Tunda Produksi Hingga Akhir Februari 2020)
Menurutnya, hal tersebut lantaran imbas jangka pendek dari virus Corona yang begitu besar.
Bahkan ia berpendapat efeknya lebih besar dibandingkan wabah SARS yang booming pada 2003 silam.
Provinsi Hubei yang berada di China daerah tengah biasanya menyumbangkan produksi otomotif sekitar 8-9 persen dari keseluruhan produksi di Negeri Tirai Bambu.
(Baca Juga: Dampak Virus Corona, Pabrik Tesla di China Tunda Pengiriman Tesla Model 3)
Selain itu ada juga Provinsi Guangdong dan Zheijang yang menjadi salah satu pusat pabrik otomotif.
Sejak provinsi-provinsi tersebut terserang COVID-19, maka rakitan mobil dan sparepart untuk pasar China juga terganggu.
Penjualan year on year (YoY) dalam bulan Januari saja ambrol 18 persen ke angka 1,9 juta unit.
Tak luput, penjualan kendaraan energi baru seperti PHEV, hybrid, hingga listrik juga terpuruk.
Bahkan penjualan kendaraan jenis ini turun 54,4 persen menjadi 44 ribu.