GridOto.com - Balapan F1 China pada 19 April 2020 mendatang resmi diundur karena bahaya virus Corona yang sedang menyerang Negeri Tirai Bambu tersebut.
Keselamatan semua orang pada balapan termasuk juga penonton harus diutamakan.
Di sisi lain, penyelenggaraan F1 China tidak bisa dibatalkan karena nilainya yang besar dari segi popularitas hingga ekonomi yang ditimbulkannya.
Makanya, Federasi Mobil Internasional (FIA) dan Liberty Media selaku pemilik ajang F1, akan menjadwalkan ulang balapan di sirkuit internasional Shanghai ini.
Namun penjadwalan ulang ini bukan perkara mudah.
(Baca Juga: Tes Pramusim MotoGP Sepang Berjalan Mulus, Johann Zarco Makin Termotivasi)
CEO F1, Chase Carey, sudah memahami bahwa mengadakan F1 China pada jadwal lain akan sangat sulit.
Yang paling utama adalah soal waktu penyelenggaraan.
Jadwal yang sudah sangat padat membuat banyak pertentangan soal penjadwalan ulang F1 China.
Banyak tim sudah mengungkapkan keberatan soal mundurnya F1 China.
Bahkan ada yang mending nekat balapan di China sekarang daripada harus penjadwalan ulang.
Masalah waktu juga akan berhubungan dengan masalah logistik, dan larinya ke soal biaya juga.
Dalam waktu yang padat, memindahkan semua perangkat balapan dan logistik pendukungnya sangat sulit.
"Bagian yang menantang adalah kau tidak benar-benar tahu bagaimana rangkaian waktunya, jadi sulit menjelaskan bagaimana waktu bekerja," ungkap Chase Carey, dilansir GridOto.com dari Crash.net.
"Jelas kami punya kalender sibuk dan tidak mudah menjadwalkan ulang saat ini, ketika hanya tinggal satu bulan sebelum balapan pertama dimulai," jelasnya.
(Baca Juga: Belum Optimal di Tes MotoGP Sepang, Andrea Dovioso Tetap Merasa Puas)
Selain waktu dan logistik, masalah virus Corona sendiri jangan dilupakan.
Jika benar bisa dijadwalkan ulang, bahaya virus Corona harus lebih bisa dikendalikan dibandingkan sekarang ini.
Kalau kondisinya masih sama saja, ya percuma dong dijadwalkan ulang.
"Harapannya orang-orang (pemerintah China) bisa menangani ini lebih cepat," sambungnya.
"Kami sangat berhati-hati soal itu dan kami akan lanjut memonitor masalah ini dan menentukan segera. Tentunya keselamatan fans dan tim, semua di olahraga ini, adalah pertama dan utama," tegasnya.
Selain China, penyelenggaraan F1 di Vietnam juga terancam.
F1 Vietnam sendiri diadakan 2 pekan sebelum China, dan letak kedua negara yang berdekatan juga menjadi kekhawatiran tersendiri.
Hingga hari ini, Kamis (13/2/2020), lebih dari 1.300 orang meninggal akibat virus Corona.