Bahkan ada yang mending nekat balapan di China sekarang daripada harus penjadwalan ulang.
Masalah waktu juga akan berhubungan dengan masalah logistik, dan larinya ke soal biaya juga.
Dalam waktu yang padat, memindahkan semua perangkat balapan dan logistik pendukungnya sangat sulit.
"Bagian yang menantang adalah kau tidak benar-benar tahu bagaimana rangkaian waktunya, jadi sulit menjelaskan bagaimana waktu bekerja," ungkap Chase Carey, dilansir GridOto.com dari Crash.net.
"Jelas kami punya kalender sibuk dan tidak mudah menjadwalkan ulang saat ini, ketika hanya tinggal satu bulan sebelum balapan pertama dimulai," jelasnya.
(Baca Juga: Belum Optimal di Tes MotoGP Sepang, Andrea Dovioso Tetap Merasa Puas)
Selain waktu dan logistik, masalah virus Corona sendiri jangan dilupakan.
Jika benar bisa dijadwalkan ulang, bahaya virus Corona harus lebih bisa dikendalikan dibandingkan sekarang ini.
Kalau kondisinya masih sama saja, ya percuma dong dijadwalkan ulang.
"Harapannya orang-orang (pemerintah China) bisa menangani ini lebih cepat," sambungnya.
"Kami sangat berhati-hati soal itu dan kami akan lanjut memonitor masalah ini dan menentukan segera. Tentunya keselamatan fans dan tim, semua di olahraga ini, adalah pertama dan utama," tegasnya.
Selain China, penyelenggaraan F1 di Vietnam juga terancam.
F1 Vietnam sendiri diadakan 2 pekan sebelum China, dan letak kedua negara yang berdekatan juga menjadi kekhawatiran tersendiri.
Hingga hari ini, Kamis (13/2/2020), lebih dari 1.300 orang meninggal akibat virus Corona.