GridOto.com - Cantiknya bahasa desain Dynamic Shield yang digunakan Mitsubishi Motors sebagai identitas baru bagi setiap kendaraan yang diproduksinya sejak 2014 lalu, tidak lepas dari peran Tsunehiro Kunimoto.
Saat itu, pria kelahiran 1950 ini dipercaya untuk menduduki posisi penting sebagai Corporate Vice President, Design Division Mitsubishi Motors Corporation (MMC).
Kunimoto menjelaskan, Dynamic Shield bukan hanya sekedar desain, melainkan sebuah filosofi berkendara untuk memberikan perlindungan bagi pengemudi dan juga orang lain di sekitarnya.
Dengan tetap mempertahankan tampilan sporty serta performa tinggi.
(Baca Juga: KTB Siapkan Truk Fighter Terbaru dan Layanan Modifikasi Khusus)
"Dynamic Shield itu dikembangkan dari warisan Mitsubishi yang sudah mengakar sejak dulu. Jadi filosofi saya membuat desain berdasarkan dari warisan tersebut dan menciptakan sebuah identitas dari Mitsubishi," ujar Kunimoto dalam siaran resmi Mitsubishi Motors, Rabu (12/2/2020).
"Satu-satunya cara memperkenalkannya adalah melalui tampilan depan dari kendaraan kita," imbuhnya.
Kunimoto menceritakan mengenai ketertarikannya terhadap dunia desain, yang sudah ia rasakan sejak masih muda.
Bermula dari sang ayah yang seringkali bepergian ke luar negeri dan membawakan beragam peralatan serta perkakas dari Eropa dan Amerika.
(Baca Juga: Mitsubishi Mirage Versi Anyar Mulai Dijual di Inggris, Harganya Setara Xpander)
Ia melihat barang-barang yang dibawa oleh ayahnya itu memiliki desain yang sangat indah, berbeda dengan yang ada di Jepang saat itu.
"Dari peralatan yang dibawa oleh ayah, memicu saya menyukai dunia desain. Karena produk yang memiliki desain indah itu ternyata juga fungsional," tutur pria yang merupakan lulusan Musashino Art University, Jepang ini.
"Desain yang ergonomis dan fungsional itu benar-benar berkualitas bagus, dan sejak itulah saya memutuskan untuk menjadi seorang desainer," lanjutnya.
Menurutnya, seorang desainer kendaraan tidak hanya membuat karya yang benar-benar baru dan inovatif, melainkan juga bisa menerjemahkan ekspetasi dari konsumennya.
(Baca Juga: Perangi ODOL, Mitsubishi Fuso Siapkan Paket Modifikasi Khusus)
Pedoman itulah yang terus dipegang teguh olehnya selama puluhan tahun bekecimpung di dunia desain kendaraan.
"Seorang desainer mobil itu harus bisa membuat sebuah karya yang benar-benar baru dan inovatif tapi tetap bisa menerjemahkan ekspektasi dari konsumen. Itu merupakan sudut pandang yang fundamental bagi seorang desainer," ungkap pria yang juga menyukai Arsitektur ini.
Kunimoto juga bercerita, bagaimana ia langsung melakukan interaksi dengan konsumen Mitsubishi Motors di seluruh dunia, saat dirinya mulai bergabung pada 2014 silam.
Tujuannya hanya satu, ia ingin mengetahui apa ekspektasi konsumen terhadap produk Mitsubishi Motors nantinya.
(Baca Juga: Menjawab Isu Xpander Bermesin 1.300 cc Musuhnya Avanza 1.3 dan Xenia 1.3)
"Saat saya baru bergabung dengan Mitsubishi saya langsung mengunjungi negara di mana penjualan Mitsubishi sangat kuat, seperti Eropa, Asia, termasuk Indonesia," kata Kunimoto lagi.
"Di situlah saya menemukan kunci penting dalam kendaraan Mitsubishi, yaitu tangguh dan perawatannya mudah," sambungnya.
Adapun bahasa desain Dynamic Shield ini dipopulerkan pertama kali oleh generasi baru Outlander PHEV Concept-S pada ajang Paris Motor Show 2014 silam.
Kemudian digunakan pada model-model lainnya seperti Mitsubishi Eclipse Cross, New Triton, serta LMPV mereka yang paling populer di Indonesia saat ini yaitu Xpander.
(Baca Juga: Meski Canggih dan Efektif, Tidak Semua Orang Cocok Dengan Outlander PHEV)
Menurut Kunimoto, pengembangan desain untuk Mitsubishi Xpander merupakan yang paling menantang, karena benar-benar menggunakan desain yang baru.
"60 tahun saya mendesain mobil, tapi proyek saya yang paling menantang adalah Xpander, karena benar-benar desain yang baru bagi Mitsubishi," ujar Kunimoto.
"Di mana setiap struktur membutuhkan inovasi dan sentuhan berbeda, sehingga ini pengalaman paling menarik bagi saya," imbuhnya.
Namun, berkat kepiawaiannya dalam mendesain kendaraan, Mitsubishi Xpander pun berhasil diproduksi dengan tampilan yang tidak jauh berbeda dengan konsepnya.
Mengingat tidak semua mobil konsep bisa diaplikasikan menjadi produksi massal.
Kunimoto pun sedikit menambahkan, kalau mobil konsep Mitsubishi e-Evolution akan kurang lebih sama seperti konsepnya.
"Nanti lihat saja konsep e-Evolution akan jadi seperti apa," tutupnya.