(Baca Juga: Tren Audio Mobil 2020, Upgrade Head Unit Aftermarket Mulai Berkurang?)
Kasarnya, dalam mobil konvensional, sistem kelistrikan dan mesin yang menggerakkan mobil tersebut adalah dua sistem yang berbeda.
Sehingga modifikasi seperti penggantian head unit atau sistem audio mobil yang membebani sistem kelistrikan mobil, tidak terlalu berpengaruh pada kinerja mesin yang menggerakkan mobil itu sendiri.
Namun dalam mobil listrik, sistem kelistrikan dan ‘motor listrik’ yang menggerakkan mobil adalah satu kesatuan, sehingga modifikasi yang menyangkut pada sistem kelistrikan mobil listrik akan berdampak pada operasional mobil tersebut.
Oleh karena itu, penggunaan sistem audio mobil aftermarket yang membutuhkan ubahan pada sistem kelistrikan mobil akan menjadi sangat riskan.
(Baca Juga: Upgrade Audio Mobil Budget Rp 6 Jutaan, Dapat DSP dan Subwoofer, Suara Lebih Dalam Tanpa Gemetar!)
“Bisa enggak ganti head unit? Bisa enggak pasang speaker? Paling bisanya hanya ganti ban aja,” ujar Ayong lagi.
“Ketika sumber energi dan sumber energi jadi satu, itu mobil gak akan bisa disentuh sama kami, orang-orang aftermarket,” imbuhnya.
Tidak hanya para pemain aftermarket di sektor audio dan multimedia, Ayong juga mengatakan hal tersebut akan mempengaruhi banyak sektor aftermarket lainnya.
“Kami sangat bergantung dengan pabrikan, makanya perlu ada asosiasi (untuk pelaku aftermarket), kuat nggak asosiasi kami untuk nego baik dari sisi teknis atau bisnis dengan mereka,” pungkasnya.