Dalam persaingan terbuka seperti ini, Diess pun mengaku tak gentar.
Meskipun perusahaannya bisa dibilang kalah start dengan Tesla yang sudah lebih dulu mempopulerkan mobil listriknya.
"Kami cukup optimis mengejar jarak dengan Tesla dan mungkin di beberapa stage bisa mendahului," terangnya.
Lanjut menurut Diess, ada beberapa aspek yang membuat sebuah perusahaan otomotif dapat unggul di era 'perang mobil listrik'.
"Siapa yang cepat beradaptasi dan yang paling inovatif serta kapasitas yang mumpuni di 'dunia yang baru' dapat memenangkan perlombaan ini," tutupnya.