"Banyak pengemudi yang tidak sadar pasti melindas. Kalau di kehidupan sehari-hari itu bisa anak kecil, binatang, lubang dan batu. Jadi pemahaman dan kesadaran ini yang ingin kita tanamkan di awal kepada para peserta," jelasnya.
"Yang kita inginkan ini seperti diksar sebelum para peserta memasuki dunia off-road. Bahkan sampai dengan kegiatan kemanusiaan dan kebencanaan. Nah, ini yang ingin kita sama ratakan budaya dan safety," tutur Reza.
Sementara di hari kedua (Minggu), lanjut Reza, para peserta akan langsung terjun ke trek off-road di daerah BSD, Tangerang.
"Jadi besok itu para peserta harus mengikuti praktik. Kendaraannya sudah kami siapkan. Jadi itu adalah praktik terakhir apa yang sudah kita bahas di hari pertama," ucap Reza.
Off-road sendiri mempunyai banyak cabang, di antaranya pertambangan, perkebunan, wisata (Bromo, Merapi an lain-lain), militer di beberapa bidang dan balap atau kompetisi.
Tujuan dari kampanye Smart Offroading sendiri agar off-road tidak dianggap mudah lagi dan pelakunya semakin paham kalau off-road banyak cabangnya.
"Jadi agar semua off-roader bisa mempunyai bahasa dan budaya yang safety. Karena off-road ini bukan hanya ajang balap kompetisi, tapi didalamnya ada pertambangan, militer, wisata dan lain-lain," kata pemilik Toyota Land Cruiser VX 80 spek off-road ini.
Reza menuturkan, pelatihan selama 2 hari telah berjalan hingga batch ke-15.
"Jadi smart off-road ini sampai sekarang sudah ada 15 batch dan setiap tiga bulan sekali kita mengadakan kegiatan ini. Untuk basic dan educlass sudah sampai 15 batch. Nah, tingkatan berikutnya ada advance educlass sampai dengan tingkat pro," tuturnya.