First Ride All New Honda BeAT, Fix Bakal Jadi Motor Yang Asyik di Perkotaan!

Dimas Pradopo - Selasa, 21 Januari 2020 | 19:55 WIB

Test Ride Honda All New BeAT 2020 (Dimas Pradopo - )

Yang belakang pun serupa, empuk, terasa lembut dan mampu meredam guncangan dengan baik.

Pengeremannya empuk tapi juga pakem, CBS mampu membuat pengereman skutik ini jadi lebih merata, sehingga gejala roda belakang mengunci bisa diminimalisir.

Ketika ditekan, tuas master rem dengan vedor Nissin ini terasa empuk. Lebih nyaman ketimbang master rem Nissin di generasi sebelumnya yang terasa agak bagel.

Kebayang deh kalau buat wara-wiri harian di jalan perkotaan yang padat pasti mudah, ringan dan lincah banget!

Baca Juga: Modifikasi All New Honda BeAT Pakai Pelek 12 Inci Copotan Scoopy, Lebih Berisi!

Randy Otomotif
Test Ride Honda All New BeAT 2020

Performa Mesin

All New Honda BeAT menggunakan mesin 109,5 cc, SOHC, eSP, berpendinginan udara generasi terbaru, seperti yang digunakan Honda Genio. Judulnya ‘New eSP engine’, generasi terbaru mesin eSP Honda.

Bedanya dari Mesin BeAT lama adalah punya diameter piston yang begitu kecil yaitu 47 mm namun dengan langkah panjang 63,1 mm.

Perbandingan kompresinya naik, dari 9,5:1 pada mesin lama dan sekarang menjadi 10:1.

Tenaga maksimal 8,9 dk di 7.500 rpm, sedang torsi maksimum 9,3 Nm didapat hanya di 5.500 rpm.

Layout mesin barunya didesain lebih ramping dan ringan 10%, kapasitas oli pun menyusut jadi hanya 650 ml.

Efisiensi bahan bakar dioptimalkan, juga pada bagian CVT, dengan penggunaan W-Cog belt.

Baca Juga: Meluncur Bersamaan, Fitur Honda BeAT Street Tak SeLengkap BeAT Sporty

Randy Otomotif
Test Ride Honda All New BeAT 2020

Meski punya konstruksi mesin yang sama dengan Genio 110, tapi bukaan gasnya terasa lebih responsif. Ternyata ada perbedaan keduanya.

“Layout engine sama dengan Genio 110. Tapi BeAT punya setingan khusus, disesuaikan dengan keperluan konsumen. Perbedaan besar ada di air cleaner, muffler, dan fuel injection system,” lanjut Dohi-san fasih berbahasa Indonesia dan ternyata pernah tinggal di Indonesia 3 tahun.

Momen menyalakan mesin halus karena menggunakan ACG starter, suara mesin juga senyap, tidak ada suara menggerung sepanjang pengetesan.

Cuma sayup-sayup terdengar suara knalpot saat digeber yang cukup “renyah”.

Vibrasi dari mesin model ‘gantung’ ini juga terbilang minim khas mesin-mesin Honda, baik di tangan maupun kaki rasanya tidak ada getaran berarti. Hanya sedikit terasa di setang saat stasioner.

Oiya motor ini diklaim bisa mencapai top speed di 94 km/jam. Juga soal konsumsi bahan bakarnya yang diklaim bisa mencapai 60,6 km/liter dengan idling stop system aktif.

Data Spesifikasi:
Tipe mesin: 4 Langkah, SOHC 2 katup, eSP berpendingin udara
Volume: 109,5 cc
Sistem suplai bahan bakar: Injeksi (PGM-FI)
Diameter x langkah: 47,0 x 63,1 mm
Tipe tranmisi: Otomatis, V-Matic
Rasio kompresi: 10,0:1
Daya maksimum: 8,9 dk (6,6 kW/9,0 PS)/7.500 rpm
Torsi maksimum: 9,3 Nm (0,95 kgf.m)/ 5.500 rpm
Tipe starter: Elektrik dan Kick Starter
Tipe kopling: Otomatis, Sentrifugal, Tipe Kering
Tipe rangka: Tulang Punggung – eSAF (enhance Smart Architecture Frame)
Tipe suspensi depan: Teleskopik
Tipe suspensi belakang: Lengan Ayun dengan Peredam Kejut Tunggal
Ukuran ban depan: 80/90–14 M/C – Tubeless
Ukuran ban belakang: 90/90–14 M/C – Tubeless
Rem depan: Cakram Hidrolik dengan Piston Tunggal
Rem belakang: Teromol
Sistem pengereman: Combi Brake System (Tipe CBS dan CBS-ISS)
Panjang x lebar x tinggi: 1.877 x 669 x 1.074 mm (BeAT)
Tinggi tempat duduk: 740 mm
Jarak sumbu roda: 1.256 mm
Jarak terendah ke tanah: 147 mm
Curb weight: 89 Kg (tipe CBS), 90 Kg (Tipe CBS-ISS)
Kapasitas tangki bahan bakar: 4,2 Liter
Kapasitas minyak pelumas: 0,65 Liter Pada penggantian Periodik
Tipe baterai atau aki: Baterai 12V-3Ah, Tipe MF (Tipe CW dan CBS), Baterai 12V-5Ah, Tipe MF (Tipe CBS-ISS)
Sistem pengapian: Full Transisterized, Baterai
Tipe busi: NGK MR9C-9N/DENSO U27EPR9-N9