GridOto.com - Ada tiga syarat terjadinya proses pembakaran pada mesin.
Mesin yang menyala harus ada kompresi, bahan bakar dan pengapian.
Koil sendiri merupakan part yang mendukung pengapian.
Koil membuat busi memantik atau memercikan api supaya proses pembakaran di dalam mesin terjadi.
(Baca Juga: Ini Penyebabnya Power Motor Saat Dyno Test Lebih Kecil Dari Klaim Pabrikan)
"Fungsi koil adalah memperbesar tegangan listrik yang berasal dari CDI atau ECU/ECM," buka Ribut Wahyudi, yang kini menjabat sebagai Kepala Bengkel Honda Bintang Motor kepada GridOto.com.
Kelistrikan motor pada umumnya mempunyai tegangan sebesar 12 Volt.
Agar busi bisa memantik proses pembakaran di dalam mesin, butuh jumlah voltase yang lebih besar.
Bahkan beberapa motor saat ini butuh ribuan volt agar busi bisa memantik gas bakar di ruang bakar.
(Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Ternyata Ada Dua Jenis Dyno Test yang Digunakan)
"Makanya di dalam koil itu terdapat dua kumparan, yaitu kumparan primer dan sekunder," Tambah Ribut Wahyudi.
Kumparan-kumparan itulah yang berfungsi menaikan tegangan dari listrik yang diterima dari aki dan ECU.
Yup, pada motor injeksi yang biasa menggunakan kelistrikan Direct Current (DC) arus listrik yang masuk ke koil berasal dari Aki atau baterai.
ECU sendiri berfungsi untuk mengatur pengapian yang dihasilkan oleh koil.
(Baca Juga: Rangka All New Honda BeAT Baru Pakai Teknologi eSAF, Apa Keunggulannya?)
Arus listrik yang diterima oleh aki diubah oleh koil melalui induksi elektromagnetik.
"Biasanya koil motor injeksi standar sebagian besar menghasilkan tegangan antara 12 hingga 15 ribu volt," pungkas pria yang bengkelnya terletak bersebelahan dengan Samsat Cinere, Depok, Jawa Barat ini.
Tegangan setinggi itulah yang bisa membuat busi memercikan api dan memantik gas bakar untuk terjadinya proses pembakaran.