GridOto.com - Kalau dicermati, kebanyakan Vespa lawas yang masih pakai mesin 2-tak belum dilengkapi standar samping.
Padahal secara fungsi, standar samping lebih praktis digunakan jika ingin memarkirkan kendaraanya.
Bambang atau yang akrab disapa Om Beng, pendiri Indonesia Vespa Days mengatakan, generasi awal Vespa sebenarnya menggunakan standar samping dalam bentuk bongkahan besi yang ditempel di pinggir dek.
Namun, memasuki tahun '50-an, model standar tersebut tidak digunakan lagi.
(Baca Juga: Suka Riding Naik Vespa Klasik? Jangan Lupa Bawa Perabotan Wajib Ini)
"Dari sisi teknis, salah satunya kekuatan pinggir dek tidak akan bertahan lama dibanding bila beban keseluruhan ditopang di tengah dek dalam bentuk standar tengah," ujar Om Beng, dikutip dari Kompas.com.
Om Beng menambahkan, alasan teknis lainnya bisa menjadi aliran cairan, baik dalam bentuk oli maupun bensin yang dapat mempengaruhi karburator.
Sebagaimana yang biasa dialami para pemilik Vespa lama dengan istilah 'banjir', walaupun sudah ada penutup keran buat bensin.
"Sejauh pengamatan saya, ada beberapa sebab teknis dan kebiasaan yang berbeda-beda dari setiap negara. Layaknya posisi setir mobil, ada yang di kiri dan di kanan," kata Om Beng lagi.
"Tapi yang pasti, generasi awal Vespa yang dijual ke publik menggunakan standar samping, walau bentuknya beda sekali dengan yang umum saat ini digunakan," imbuhnya.