Agar menjaga jalur air radiator dalam keadaan aman, TH menyarankan untuk mengecek kondisinya tiap 30.000 km atau 40.000 km.
Ketiga, rusaknya kisi-kisi radiator yang disebabkan oleh tekanan benda asing.
"Radiator yang diletakan pada bagian depan mobil bertujuan untuk menangkap udara sebagai pendingin cairan yang sedang bersirkulasi. Namun dengan posisi seperti ini besar kemungkinan radiator akan terkena benda asing, misal kerikil," bebernya.
Hal semacam itu yang akan membuat air radiator tidak bisa bersirkulasi dengan baik, bahkan jika tekanan sangat kencang bisa membuat kebocoran kecil pada kisi-kisi radiator.
Terakhir, adalah sparepart radiator yang getas.
(Baca Juga: Salah Kaprah Air Radiator, Dari Warna hingga Bisa Pakai Air AC?)
"Sparepart radiator yang mudah getas adalah selang radiator yang terbuat dari karet dan tabung reservoir yang terbuat dari plastik," ungkapnya.
Selang radiator dan tabung plastik yang terkena panas terus menerus bisa memicu keretakan dan akhirnya menyebabkan kebocoran pada sistem radiator.
"Oleh sebab itu, jika mobil sedang melakukan servis berkala beberapa bagian tersebut selalu diperiksa mekanik untuk memastikan radiator dalam keadaan aman," pungkas TH.