Sampel Kedua Positif Doping, Andrea Iannone Tertekan dan Trauma

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 10 Januari 2020 | 15:54 WIB

Andrea Iannone (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Hukuman berat menanti Andrea Iannone usai pengetesan sampel urin kedua (sampel B) yang digelar 7 Januari kemarin dinyatakan positif mengandung doping.

Andrea Iannone terancam hukuman skors balapan hingga 4 tahun, atau 2 tahun sesuai persidangan yang akan dilakukan.

Iannone masih punya peluang untuk naik banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga dalam beberapa waktu ke depan.

Meski begitu, tetap saja persiapan Iannone ke MotoGP 2020 sangat terganggu karena persidangan banding tersebut akan memakan waktu lama.

(Baca Juga: Hasil Tes Sampel Kedua Sudah Keluar, Andrea Iannone Positif Doping)

Iannone masih membela diri, tapi juga mengaku cukup trauma sejak kasus ini mencuat.

"Jika kau setuju dengan hati nuranimu, mereka bisa saja membuatmu sekotor mungkin sesuai keinginan mereka. Jika orang mau membicarakanku, biarkan saja," kata Iannone dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.com.

"Aku kira aku seperti jadi protagonis tak sengaja di film yang buruk. Aku tahu tuduhan ini dari jurnalis pada tanggal 17 Desember. Mereka membuatku trauma. Untuk atlet yang melakukan banyak pengorbanan, hal ini membuat trauma," tegas Iannone.

Biar begitu, The Maniac tidak patah arang.

Iannone menyangkal kasus ini, dan ingin menyelesaikan kasus ini secepat-cepatnya agar bisa kembali berkompetisi.

"Hal utama adalah jadi cepat bersama Aprilia. Aku tidak punya rencana cadangan, balap motor adalah hidupku, aku bukan orang idiot yang bermain dengan hal itu, bahkan untuk tujuan lainnya," sambungnya.

(Baca Juga: Sebagai Penyayang Binatang, Lewis Hamilton Sumbang Rp 7 Miliar Kebakaran Hutan Australia)

"Aku ingin kembali ke motor sesegera mungkin dan melewatkan momen ini," lanjutnya.

Iannone mengaku sudah mengalami beberapa kali pengetesan, tapi semuanya negatif.

Dia bingung kenapa kali ini bisa positif.

"Di 2018, aku memakai paspor biologis dari agensi antidoping. Mereka menunjuk 5 pembalap yang harus selalu bisa dan memberi tahu mereka soal kontrol dalam hal ini. Aku sudah sering dites, minimal 3 kali di Asia, belum lagi lainnya. Bagiku, tes-tes itu sudah benar," sambungnya.

Soal masalah fisik, Iannone mengaku latihannya hanya untuk mengurangi berat badan.

Padahal banyak tuduhan bahwa doping yang dilakukan Iannone untuk membentuk badannya agar lebih kekar, kontradiktif jika dilihat dari fungsi dopingnya.

Setidaknya itu pembelaan Iannone.

(Baca Juga: Terungkap Mahalnya Biaya Perbaikan Motor Cal Crutchlow Jika Kecelakaan)

"Aku mengerjakan itu dengan Aprilia, karena ada perbedaan berat badan dengan rekanku Aleix Espargaro. Kami lebih fokus di aerobik dibandingkan kekuatan. Aprilia sangat dekat denganku sebagai keluarga. Bahkan aku tidak menyangkanya, itu kemenangan bagiku," lanjutnya.

"Aku penasaran dengan motor barunya. Aku sudah melihat beberapa part, mereka bilang ada beberapa hal menarik," tuntasnya.