"Hal utama adalah jadi cepat bersama Aprilia. Aku tidak punya rencana cadangan, balap motor adalah hidupku, aku bukan orang idiot yang bermain dengan hal itu, bahkan untuk tujuan lainnya," sambungnya.
(Baca Juga: Sebagai Penyayang Binatang, Lewis Hamilton Sumbang Rp 7 Miliar Kebakaran Hutan Australia)
"Aku ingin kembali ke motor sesegera mungkin dan melewatkan momen ini," lanjutnya.
Iannone mengaku sudah mengalami beberapa kali pengetesan, tapi semuanya negatif.
Dia bingung kenapa kali ini bisa positif.
"Di 2018, aku memakai paspor biologis dari agensi antidoping. Mereka menunjuk 5 pembalap yang harus selalu bisa dan memberi tahu mereka soal kontrol dalam hal ini. Aku sudah sering dites, minimal 3 kali di Asia, belum lagi lainnya. Bagiku, tes-tes itu sudah benar," sambungnya.
Soal masalah fisik, Iannone mengaku latihannya hanya untuk mengurangi berat badan.
Padahal banyak tuduhan bahwa doping yang dilakukan Iannone untuk membentuk badannya agar lebih kekar, kontradiktif jika dilihat dari fungsi dopingnya.
Setidaknya itu pembelaan Iannone.
(Baca Juga: Terungkap Mahalnya Biaya Perbaikan Motor Cal Crutchlow Jika Kecelakaan)
"Aku mengerjakan itu dengan Aprilia, karena ada perbedaan berat badan dengan rekanku Aleix Espargaro. Kami lebih fokus di aerobik dibandingkan kekuatan. Aprilia sangat dekat denganku sebagai keluarga. Bahkan aku tidak menyangkanya, itu kemenangan bagiku," lanjutnya.
"Aku penasaran dengan motor barunya. Aku sudah melihat beberapa part, mereka bilang ada beberapa hal menarik," tuntasnya.